Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Penting, Memilih Visual Selaras dengan Materi Liputan

Kelompok ini menyajikan live demo May Day dari tiga titik: kawasan Monas, Bundaran Hotel Indonesia dan Gelora Bung Karno. Ada beberapa masukan, misalnya  ada visual yang ‘tidak penting muncul’, sementara gambar yang seharusnya ada justru tak nampak.

Mereka bersepuluh bahu-membahu mengerjakan ‘project’ Ujian Akhir Semester mata kuliah Jurnalistik TV Universitas Multimedia Nusantara berupa satu segmen berita termasuk liputan live dari aksi May Day 2016. Ristania Tiara, Kevin, Abidzar Ghifary, Hafiz Raka Wibisono, Daffa Syahnabil, Shela, Buko Vinaring, Rahma Amelia, Bagus Fauzi, dan Rizka Apriyani bertekad mengulang sukses liputan Gerhana Matahari Total saat UTS, yang kala itu dikerjakan dalam dua tim berbeda.

Continue reading “Penting, Memilih Visual Selaras dengan Materi Liputan”

Belajar Lebih Jeli Menemukan Hal Unik

Dalam sebuah liputan, kadang ada unsur menarik yang tak direncanakan dan justru bisa diangkat menjadi ‘jualan’ utama.

Pada liputan aksi May Day 2016 sebagai Ujian Akhir Semester Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara di Sudirman-Thamrin-Monas, tim bertujuh -Annisa Putri, Esther Suhana, Felita Herlina, Mila Sari, Ajeng Sekar, Debora Darmawan, Nadia Hersanti- menampilkan menu yang tak jauh berbeda dengan kelompok lain. Bahkan untuk catatan awal, sebelum live tak ada pengantar VO atau PKG dan grafis terkait Hari Buruh. Ujug-ujug –artinya langsung saja, tiba-tiba, sekonyong-konyong- Esther dan Ajeng ‘memanggil’ dua reporternya di lapangan. Kan ketentuan awalnya mesti ada paket pengantar sebelum masuk toss live.

Continue reading “Belajar Lebih Jeli Menemukan Hal Unik”

Liputan Terfokus pada Angle Buruh Migran Perempuan

Angle yang mereka pilih mengerucut, bagaimana perjuangan buruh migran –khususnya perempuan- masih jauh dari pemenuhan harapan.

Sebagai sebuah karya jurnalistik kelas mahasiswa, garapan Riani Angel, Mia Chiara, Irwin Syahputra, Elma Adisya, Padrepio Bailey Van Gaguk sudah bagus. Pilihan angle liputan amat terfokus pada isu tertentu: perjuangan buruh migran perempuan.

Continue reading “Liputan Terfokus pada Angle Buruh Migran Perempuan”

Terlalu Banyak Pilihan, Terlalu Banyak Jualan…

Dalam sebuah topik liputan general, kita bisa menemukan banyak angle. Penting untuk memilih dan memilah yang terbaik untuk disajikan secara ‘istimewa’ kepada pemirsa.

Pada liputan Aksi Hari Buruh kali ini, Dea Satriani, Chintya, Lucia Vania, Muhamad Farid Hardika dan Rina Ayu Larasati mendapati fenomena seperti itu. Masuk ‘rimba belantara’ salah satu ajang unjuk rasa tahunan terbesar, mereka tampak kikuk untuk memprioritaskan mana yang sebaiknya diangkat sebagai jualan utamanya.

Continue reading “Terlalu Banyak Pilihan, Terlalu Banyak Jualan…”

May Day 2016

Sebagaimana dimuat di sini 

demo2JAKARTA, KOMPAS.com – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menyatakan idealnya upah layak jurnalis pemula tahun 2016 sebesar Rp 7,54 juta. Upah ini berlaku bagi jurnalis yang baru diangkat tetap.

Menurut standar kelayakan AJI Jakarta, angka itu sudah naik dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 6,51 juta. Tapi ketanyaannya, dari survei yang dilakukan AJI Jakarta sejak Januari 2016, banyak perusahaan media yang memberikan upah di bawah layak.

Continue reading “May Day 2016”

Hakekat Sebuah Berita: Apa Pesan yang Disampaikan?

Di tengah hiruk-pikuk visual yang dipaparkan dalam news package, disertai live report, wawancara, penyiar di studio, CG di layar, semua bermuara pada satu hal: apa sih pesan yang ingin disuarakan dalam berita itu?

Pesan. Message. Itulalah kunci dari sebuah proses komunikasi. Penyampaian pesan dari komunikator (apakah itu komunikator tunggal atau media massa) kepada komunikan sebagai audiens membawa sebuah pesan yang harus dimaknai selaras dengan keinginan sang penyampainya.

Continue reading “Hakekat Sebuah Berita: Apa Pesan yang Disampaikan?”

Awas, Jangan Terlalu Memberi Panggung Narasumber!

Mewawacarai narasumber di sebuah aksi tentu sebuah hal yang patut diapresiasi. Tapi, jangan terlalu terpesona dan membiarkan panggung direbut oleh sang tamu.

Untuk pengumpulan take home test Ujian Akhir Semester mata kuliah Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara, empat sekawan Febryanto, Wilton Antonius, Ryan Giovanni dan Reza Sugiarto turun langsung di tengah peserta aksi Hari Buruh 2015.

Continue reading “Awas, Jangan Terlalu Memberi Panggung Narasumber!”

Branding dan Tagline Menentukan Kesuksesan

Hati-hati membuat tagline sebuah program berita. Dari situlah publik akan menilai apakah tayangan berita itu layak ditonton atau tidak.

“Selamat Pagi… Selama satu jam ke depan saya akan menemani Anda dalam May Be News, Berita Mungkin, karena berita kita belum tentu pasti terjadi!”

‘Kejutan’ pertama datang dari opening program berita garapan 2015 Temmy Siantar, Dennis Tumiwa, Petrus Tommy, dan Patricius Dewo sebagai materi Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Tampil sebagai anchor alias pembawa berita bergaya funky, Petrus Tommy membuka siarannya dengan kalimat yang langsung membelalakkan mata.

Continue reading “Branding dan Tagline Menentukan Kesuksesan”

Fokus pada Angle, Fokus pada ‘Serbet’

Pilihan kelompok ini untuk memilih satu angle dan ‘bermain’ secara khusus di wilayah itu merupakan keputusan bijak. Seharusnya bisa lebih dipertajam lagi di angle itu.

Dalam pengerjaan take home test Ujian Akhir Semester mata kuliah Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara, Nissy Ariana Meinard, Felysia Agustin, Cliff Anselimus, dan Irene Sonia memilih satu kelompok khusus yang disorot dari ribuan peserta aksi Hari Buruh 2015.

Continue reading “Fokus pada Angle, Fokus pada ‘Serbet’”

Tiga Hukum Utama Jurnalistik: Akurasi, Akurasi, Akurasi

Karya jurnalistik yang ditonton orang banyak kerap menjadi acuan dalam berbagai hal. Mulai soal pemilihan narasumber, sampai pilihan kata yang digunakan. Karena itu, hati-hatilah dalam soal keakuratan.

Akurat, artinya tepat sasaran, tidak salah, dan jelas. Pelajaran ini tampaknya harus dicamkan empat anggota kelompok yang memperjuangkan tugas take home mereka sebagai prasayarat Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Continue reading “Tiga Hukum Utama Jurnalistik: Akurasi, Akurasi, Akurasi”