Hidup sesudah kematian adalah misteri. Sampai ada yang benar-benar ke sana dan bisa berbagi story. Film garapan Jason Iskandar mencoba menginterpretasikan hal ini.
Kali kedua Adipati Dolken dan Della Dartyan berpasangan setelah Love For Sale 2, kala berperan sebagai Tauhid Sikumbang dan Arini Chaniago. Di ‘Akhirat’, mereka jadi sepasang kekasih yang terhalang beda agama: Katolik dan Islam.
Selain Adipati Dolken dan Della Dartyan. Akhirat: A Love Story juga diperankan oleh Verdi Solaiman, Arswendi Nasution, Windy Apsari, Ayu Dyah Pasha, Yayu Unru dan sederet bintang lain. Ada yang jadi keluarga dekat, hantu mewah, sampai penjaga pintu akhirat.
Dari rumitnya kisah Timur dan Mentari tak dapat restu orangtua, mereka kemudian ada di sakaratul maut untuk sekian lama.
Di situlah gambaran kehidupan sesudah kematian disajikan. Ada visual bahwa akhirat manusia berbeda menurut keyakinannya. Dalam taman nan luas itu, tersedia gapura khusus untuk mereka yang berhijab dan seagamanya, ada juga jalan tapak lurus lain untuk kepercayaan berbeda
Ada juga interpretasi tentang mereka yang rohnya tak bisa menuju ke akhirat karena memutuskan bergentayangan menjadi hantu. Di situ yang meninggal pada usia muda ya tetap saja fisiknya seperti saat gantung diri, lalu menikah dengan arwah kekasih pujaannya yang wafat saat sudah tua.
Situs kincir.com menulis, nikmati saja film ini. Jangan ditelaah dengan nalar, nikmati imajinasinya.
“Kalau menggunakan nalar, film ini pasti akan mengundang banyak pertanyaan dalam diri. Tentu banyak ketidaksepakatan yang muncul terhadap beberapa adegan dalam film. Ada baiknya kamu menonton film ini dengan santai, tanpa harus berdebat soal isi filmnya,” kata Muhamad Wildan dari Kincir dalam reviewnya.
Sudahlah, ini bukan spoiler. Tonton saja di Netflix. Kadang memang bulu kuduk sedikit merinding, tapi ya enjoy saja. It’s just a movie. Meski mungkin saja ada benarnya. Karena semua film tentu dibuat berdasarkan riset. Termasuk riset tentang bagaimana kehidupan sesudah kematian. Tentu saja, dari berbagai versi mereka yang mencoba menginterpretasikannya, meski belum tentu sudah pernah ke sana.