Bertemu politisi dan pengusaha muda Kalbar. Melihat maraknya provinsi ini jelang 2024.
Saat di Sintang, seorang sahabat dari Eropa Timur kirim pesan, untuk mengontak kawan di sana. Ya, karena rekomendasi kawan baik, saya kontak aja. Sekadar kulonuwun pada warga lokal. Awalnya, kami tak bisa bertemu karena dia ada di Pontianak. Ibu kota Kalimantan Barat berjarak 7 jam perjalanan dari Sintang.
Namun, saat hendak menuju Stadion Baning tempat terselenggaranya Sintang Expo, saya melihat wajah dan namanya di tepi jalan raya Lintas Mewali. Anak muda ini seperti memperkenalkan diri kepada warga Sintang untuk ‘berpartisipasi’ dalam Pemilu 2024. Hanya nama. Tak ada partai yang menyertai baliho itu.
Namanya Ghulam Mohamad Sharon. Pengusaha muda asal Sintang. Punya SPBU dan usaha-usaha lain. Bertekad masuk DPR RI dari provinsi Bumi Khatulistiwa ini. Namanya mirip-mirip menteri keuangan pertama Pakistan.
“Ah, itu baliho dipasang kawan-kawan saja,” katanya merendah.
Ternyata, waktu dan kesempatan berpihak untuk bersua barang sejenak. Di tengah mepetnya waktu menuju penerbangan Batik Air Pontianak-Jakarta usai menempuh perjalanan darat dari Sintang, kami berjumpa di Aming Coffee Bandara Supadio.
Sharon tak sendiri. Ia tengah bersama sekitar sepuluh pengusaha muda Kalbar yang duduk berkeliling. Saya berjalan memutar, memperkenalkan diri.
Akhir 2021, Sharon terpilih sebagai Ketua Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kalimantan Barat (BPD HIPMI Kalbar) Masa Bakti 2021-2024 melalui Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) HIPMI Kalbar, yang berlangsung di Hotel Golden Tulip Pontianak.
Kala itu ia mengutarakan komitmen membawa himpunan pengusaha muda ke arah lebih baik lagi.
“Di Kalbar yang saat ini unggul adalah komoditas perkebunan. Seperti pinang dan sawit. Selain itu, kami juga akan memfasilitasi pertambangan seperti bauksit,” paparnya.
Sharon juga memandang adanya potensi besar perkembangan perekonomian mengingat adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan.
“Terlebih, jarak IKN dengan Kabupaten Kapuas Hulu hanya 300 kilometer. Sehingga Daerah Timur Kalbar seperti Sintang, Kapuas Hulu, dan Melawi bisa menjadi penyangga IKN,” kata Sharon.
Ia menegaskan, HIPMI Kalbar sangat mendukung pindahnya IKN ke Kalimantan, karena itu akan menjadi booster pertumbuhan ekonomi baru di daerah timur Kalbar..
“Terlebih seperi di Kabupaten Kapuas Hulu sudah ada Jalan Trans Kalimantan, sehingga hal tersebut bisa menjadi potensi sektor pariwisata kuliner dan lainnya,” terangnya.
Selamat dan sukses, Bung Sharon. Semoga jalan terang menaungi untuk kebaikan ke depan.