Kaka Pace Eveerth Joumilena

Di setiap kota yang saya kunjungi, selalu ada kontak person yang ‘wajib’ dihubungi. Di Jayapura, sosok itu ada pada Eveerth.

Dia lebih suka dipanggil Doto. Meski nama lengkapnya  Eveerth Zacharias Joumilena. Mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura, media officer Persipura dan kini Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Papua 2020-2022. serta Ketua Aliansi Media Siber Indonesia (AMSI) Provinsi Papua 2020-2023.

“Doto itu artinya sama kayak ‘Mas’,” kata pemimpin redaksi Lintas Papua.com yang beristerikan penyiar radio asal Malang.

Kali pertama ke Papua, Agustus 2017, dalam sebuah tugas Kantor Staf Presiden Republik Indonesia memantau pelaksanaan BBM Satu Harga di Papua, saya mengontaknya.

Di antara berbagai agenda malam hari, saya ‘memaksa’ mengantarnya menengok Stadion Mandala Jayapura. “Saya belum pernah ke stadion itu. Lihat sebentarlah dari luar,” pintaku.

Berboncengan motor, ia membawa saya ke stadion kebanggaan Persipura Jayapura itu. Karena sudah tutup, kami mengintip saja dari celah luar pagar yang digembok. Yang penting saya sudah tahu stadion itu.

Tak sangka, Mei 2019, saya kembali ke Jayapura. Tujuannya jelas: Stadion Mandala Jayapura, sebagai Koordinator Tim Verifikasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menengok kesiapan Persipura Jayapura jelang Liga 1 2019. Yang mendampingi pun jelas, Eveerth yang saat itu posisinya sebagai media officer alias jurubicara Persipura.

Pada kunjungan ke Papua sebagai Manajer Komunikasi Publik Program Kartu Prakerja, Oktober 2022, Eveerth datang ke kamar saya, Hotel Swissbel di tepi pelabuhan Jayapura. Kami saling berkisah tentang naik turunnya kehidupan. Kondisi sekarang, dan juga masa lalu yang mengalami fluktuasi dari tempat lama. Anyhow, kami percaya, jalan Tuhan itulah yang terbaik.

“Adek percaya, jabatan itu datang sendiri,” kata Eveerth. Kami makan malam berteman nasi goreng ayam di Chinese Food Restaurant Ruko Pasifik Permai, Jayapura. Panjang kali lebar kali tinggi, Eveerth berkisah tentang perjalanannya mendaftar menjadi komisioner KPI.

Tak ada ambisi. Kala itu, ia tengah dihubungi kawan yang mereferensikannya mendaftar jadi pejabat publik. Padahal, posisinya tengah berada di Jawa Timur, mendampingi Persipura berlatih, di tengah keterombang-ambingan kompetisi akibat Covid-19. Kita tahu bagaimana selanjutnya kondisi sepak bola nasional tergulung pandemi. Tiarap. Eveerth sukses bukan hanya meraih kursi komisioner. Tapi juga jadi orang nomor dua.

Kini, jabatan itu hampir habis. Bagi Eveerth, hidup harus terus berjalan. Dan, Tuhan tak pernah tidur. Ia tak pusing soal jabatan, amanat, dan penghasilan. Semua akan didapat indah pada waktuNya. Saya percaya, kelak kaka Eveerth akan jadi pemimpin Papua yang dicintai rakyat. Bermanfaat bagi sesama.

“Saya siap kalau ada kesempatan berkarya di Jakarta. Atau beasiswa ke luar negeri,” harapnya.

Tuhan memberkatimu, Pace Eveerth…

Leave a Reply

Your email address will not be published.