Karena satu dan lain hal, kami mengakhiri kebersamaan dengan Oreo. Oreo datang sejak akhir tahun lalu. Awal Agustus ini kami melepasnya. Ada rasa kehilangan tentunya.
Memelihara hewan tentu ada biaya. Rutin beli makanannya, membawa ke tempat perawatan atau klinik jika sakit, menitipkan jika bepergian luar kota, dan juga cost karena barang rusak digigit, dan lain-lain. Juga berkejaran saat ia kabur keluar rumah kala lengah membuka pagar. Libidonya lagi tinggi. Berlari kencang dan tertarik menemukan hewan serupa, apalagi lawan jenis.
Tapi, memiliki piaraan juga punya banyak hal positif. Hormon oksitosin didapat karena bermain dengan pet, sama nilainya dengan berpelukan, berbagi cerita, atau melakukan kebaikan. Pada tubuh manusia, hormon oksitosin dihasilkan di bagian hipotalamus pada otak dan dikeluarkan melalui kelenjar pituitari yang terletak di bawahnya. Oksitosin sering disebut sebagai hormon cinta karena berkaitan dengan perasaan cinta, kasih sayang, emosi yang baik, dan keterikatan antarmanusia.
Pulang ke rumah sekitar jam 22, atau lebih, tiap hari, belakangan saya selalu mampir ke toko ayam goreng langganan. Sekadar membelikan Oreo kepala ayam atau sate ceker Rp 5 ribu atau Rp 10 ribu tiap hari. Kini ritual itu sudah tak ada lagi. Bukan soal uangnya tentu saja, tapi seperti ada kesayangan yang hilang.
Suatu saat, akan ada lagi kesibukan dan perasaan yang seperti itu timbul…