Reuni Duka Jati

Seringkali, pertemuan dengan banyak kawan datang saat tak direncanakan. Kerap pula terjadi di suasana duka.

Selasa pagi, 8 Agustus, dapat kabar Raharja Waluya Jati meninggal dunia. Aktivis senior. Termasuk korban penculikan 1998. Kuliah di Fakultas Filsafat UGM 1990. Tentu jauh di atas saya. Tak bersentuhan langsung. Irisan ada karena Mbak Ariani Djalal, isteri almarhum Jati, pernah sekantor di KSP hingga akhir 2019.

Di rumah duka RS Cipto Mangunkusumo ada Dirjen Kebudayaan Hilmar ‘Fey’ Farid. Wamenkominfo Nezar Patria, Ketua Jaman Iwan Dwi Laksono, Ketua LSF Rommy Fibri, juga ada Ulin Niam Yusron, Rusdi Marpaung, Arfi Bambani, Ezki Suyanto, Binny Buchori, dan lain-lain.

Di pagi yang sama, Instagram bakal calon presiden Anies Baswedan menulis,

“Jati meninggal jam 5 pagi ini di RSCM,” begitu bunyi pesan yg datang pagi ini. Duka cita itu kembali terkabarkan. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.

Raharja Waluya Jati, nama lengkapnya. Dia seorang aktivis yang idealismenya tak pernah luntur. Saya kuliah di Fakultas Ekonomi, Jati di Fakultas Filsafat. Kami bersahabat walau sering berdebat dan berbeda pandangan saat masa kuliah. Dalam 10 tahun terakhir ini kami berjuang bersama, sepemikiran dan bergerak bersama.

Jati termasuk salah satu korban penculikan aktivis mahasiswa tahun 1998. Siksaan tak berbatas, mulai jeratcekikan kabel di leher hingga setruman listrik tanpa henti. Ia sempat trauma jika ada urusan dengan listrik.

Tapi semua kita mencatat dan rasa hormat: Penyiksaan yg dialaminya itu tak pernah sanggup menghentikan semangatnya. Semangatnya utk Indonesia yang lebih baik tak pernah surut. Dia wafat saat sedang berjuang, sedang pada semangat tertingginya. Husnul khatimah, insyaAllah.

Detikcom menulis, Sosok Rahardjo Waluyo Jati. Pada 1998, Rahardjo Waluyo Jati adalah aktivis muda dari PRD dan Jaringan Kerja Rakyat (Jaker). Jati bersama banyak aktivis ’98 lainnya masuk ke PDIP lewat acara deklarasi di Hotel Sofyan Betawi, Menteng, Jakarta, 3 Desember 2004 silam. Jati juga pernah menjadi pendukung Jokowi lewat Presidium Sekretariat Nasional Joko Widodo pada musim Pilpres 2014.

Selamat jalan, mas Jati. Terima kasih juga sudah ‘mempertemukan’ dengan kawan-kawan lama…

Leave a Reply

Your email address will not be published.