Sudah banyak yang mengulas ekspansi gila Tomoro Coffee, bisnis yang berkembang sangat dahsyat dan cepat di antara ‘red ocean’ seperti Starbucks hingga Janji Jiwa.
Akhirnya saya menikmatinya. Iseng aja mampir ke gerai di Stasiun MRT Bendungan Hilir. Pilihannya kopi gula aren dan beef sausage croisaant seharga 18 ribu.

Bisnis Indonesia menulis, pendiri Tomoro Cofee yakni Xing Wei Yuan yang dikenal dengan nama Star, CEO Tomoro Coffee yang tengah berencana mengembangkan bisnis start-up keempatnya. Sebelumnya, dia tidak yakin akan membuka bisnis jaringan kopi. Pasalnya, dia sebelumnya mengembangkan perusahaan rintisan dengan tingkat kesuksesan yang berbeda-beda, dan tidak satupun yang bergerak di sektor makanan dan minuman.
Pendekatan Tomoro Coffee untuk berinovasi terinspirasi dari bisnis teh dan susu yang selalu memperbarui penawaran produk, resep, dan kombinasi rasa. Menurutnya, selama ini di antara bisnis kopi yang ada sering kali hanya menawarkan pergantian biji kopinya, tapi tidak banyak melakukan inovasi menu. Berbeda dengan bisnis susu dan teh yang terus melakukan inovasi rasa.

Melalui Tomoro Coffee, Star ingin mewujudkan tak hanya menawarkan menu espresso spesial klasik yang lezat, namun juga menawarkan kepada pelanggan menu minuman kopi yang lebih luas yang ditambahkan setiap bulannya. Pengamatan pertama yang dilakukan Star ketika Tomoro Coffee datang ke Indonesia adalah bahwa semua kedai kopi lokal menawarkan versi Gula Aren. Agar tak kehilangan momentum dan tren, Tomoro Coffee juga menciptakan versinya sendiri menggunakan bahan-bahan lokal, yang pada saat itu menjadi minuman paling dominan terjual oleh brand ini.
Sementara itu, wartawan senior grup Jawa Pos, sahabat saya Kurniawan Muhamad menulis, karena bermain di “red ocean” yang sarat dengan tingkat kompetisi tinggi, maka Tomoro Coffee menyadari, bahwa mereka harus punya “atribut” atau “value” yang khas, yang merupakan keunggulan produk dan membedakan dengan brand-brand lainnya.

Di antara “atribut” yang diciptakan Tomoro Coffee adalah dari sisi kualitas produk. Mereka menetapkan standar tinggi untuk produk kopinya. Mulai dari pemilihan biji kopi yang hanya berasal dari 100 persen biji kopi arabika. Mereka menerapkan 33 proses dan tahapan dalam menyajikan kopi. Setidaknya terdapat lebih dari 100 biji kopi single-origin (kopi yang berasal dari satu sumber, yaitu kopi dengan jenis sama, berasal dari daerah yang sama, satu wilayah yang sama, bahkan satu tanaman yang sama), dan lebih dari 1000 sampel kopi telah disortir, dan telah dicicipi sebanyak lebih dari 1000 kali oleh para professional.

Lalu Tomoro Coffee juga menggandeng “World Barista Champion” Dale Harris dan “Indonesia Barista Champion” Muhammad Aga. Digandengnya dua orang penting di industri kopi itu adalah untuk menciptakan racikan atau proses yang lebih ketat, agar cita rasa biji kopi meningkat ke level selanjutnya.
Tak hanya menggunakan biji kopi berkualitas serta proses pengolahan yang tepat, Tomoro Coffee juga menggunakan teknologi tinggi. Salah satu contohnya, mereka menggunakan mesin espresso super tradisional buatan Swiss di semua gerai Tomoro. Mesin tersebut terintegrasi dengan sistem telemetri yang dapat memeriksa kondisi setiap mesin kopi secara real time, dan menjaga konsistensi rasa.
Mari nikmati dan pelajaran dari gercepnya bisnis ini.