Film ‘Budi Pekerti’ alias Andragogy memberi banyak pelajaran penting. Hati-hati bermedia sosial.
Wregas kembali menunjukkan kelasnya. Kita tahu Raphael Wregas Bhanuteja, lulusan SMA Debritto dan belajar membuat film pendek di sana, tenar lewat film pendeknya ‘Prenjak’. Selanjutanya ia ‘magang’ di Sokola Rimba, Ada Apa dengan Cinta 2, Athirah, dan Penyalin Cahaya.
‘Budi Pekerti’ bagus sekali bicara tentang efek media sosial. Bagaimana netizen, influencer, dan viralnya Youtube serta Instagram menjadi mempengaruhi relasi kita dengan sesama.
Kisah Prani Siswoyo, diperankan luar biasa oleh Sha Ine Febriyanti menjadi potret betapa media sosial begitu ngefek dalam karir seseorang. Relasi pekerjaan dan kehidupan berkeluarganya sangat terpengaruh usai ‘mengumpat’ dalam antrean putu legendaris di sebuah pasar di Yogyakarta.

Film ini pun melahirkan Prilly Latuconsina sebagai peraih pemeran pendukung perempuan terbaik dalam Piala Citra 2023.
Dari ‘Budi Pekerti’ kita belajar juga, jangan terlalu dipusingkan urusan medsos. Down boleh, tapi jangan juga terpengaruh ‘ombak’ di lapangan.