Inilah saatnya bernyanyi, “Deutschland, Deutschland über alles, über alles in der Welt…”
* Tulisan ini dibuat awal Maret, dan dimuat di Majalah Cosmopolitan Men yang terbit akhir April 2013
Final Liga Champions 2012 di Allianz Arena, Munich, bak anomali bagi sepakbola indah. Bayangkan, juaranya adalah tim yang tidak dominan di lapangan. Pemenangnya milik mereka yang menciptakan peluang lebih minor. Ditambah lagi, kekalahan nan menyesakkan melalui tos-tosan adu kiper itu terjadi di depan 62.500 pasang mata penonton di stadion, yang kebetulan dihelat di markas salah satu tim finalis.