Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Susur Sungai Oyo

Masih di Gunung Kidul. Dari wisata Goa Pindul, berlanjut menyusur Sungai Oyo.

Dari Gua Pindul, kami berlanjut sepaket dengan wisata susur Sungai Oyo atau juga biasa disebut Sungai Oya. Dalam situs Pindul, disebutkan Sungai Oya merupakan jenis sungai periodik yang mengalir membelah bukit kapur utara dan selatan yang terbentuk karena adanya erosi batu karst dan akibat dari perubahan temperatur yang signifikan. River Tubing Oyo atau disebut susur sungai oyo/oya adalah wisata andalan setelah Goa Pindul. 

Continue reading “Susur Sungai Oyo”

Eksotisme Gua “Pipi Gebendul”

Teringat dulu mengenal Goa Pindul, Gunung Kidul, lewat tayangan program ‘Teroka’ KompasTV dengan host petualang Cahyo Alkantana. Senang bulan ini bisa langsung menjelajahinya.

Panjang Goa Pindul sekitar 350 meter, dengan lebar 5 meter dan jarak permukaan air dengan atap goa sejauh 4 meter. “Kedalamannya yang paling “jeru” sekitar 12-13 meter,” kata Revi, salah seorang guide kami mengarungi Goa Pindul.

Continue reading “Eksotisme Gua “Pipi Gebendul””

Learn from Raminten

Makan siang di Raminten Kaliurang. Belajar banyak dari sosok Hamzah Sulaeman ini.

Nama House of Raminten atau Hamzah Batik begitu melegenda di Yogyakarta. Sesungguhnya, ia seorang pengusaha, perancang busana, dan juga seniman, khususnya seni tari dan panggung. Hamzah Sulaiman merupakan anak bungsu dari pendiri Grup Mirota, yaitu Hendro Sutikno (Tan Kiem Tik) dan Tini Yuniati (Nyoo Tien Nio). Keempat saudaranya adalah Yangky Iswanti, Siswanto, Ninik Wijayanti, dan Ariyanti. Hamzah sempat kuliah di Universitas Gadjah Mada jurusan Biologi tetapi tidak sampai tuntas. Selanjutnya, Hamzah berkuliah di Universitas Sanata Dharma mengambil jurusan bahasa Inggris.

Continue reading “Learn from Raminten”

Kopi Klotok Lereng Merapi

Sebenarnya ini bukan kali pertama bersarapan kuliner khas Yogyakarta ini. Tapi, setelah lima tahun berselang, tetap saja Kopi Klotok simpan pesona tersendiri.

Saya tak kuasa menjalankan komitmen ‘intermittent fasting’ yang rutin terjaga beberapa saat terakhir. Godaan sayur lodeh jam tujuh pagi beserta tempe tahu goreng di lereng Merapi ini tak bisa menahan liurku. Pagi itu, setelah KA Taksaka yang membawa kami datang dari Jakarta tiba subuh di Stasiun Tugu, bus mengarah ke Kopi Klotok, di Pakembinangun, Kaliurang kilometer 16.

Continue reading “Kopi Klotok Lereng Merapi”

Sumbu Filosofi Yogya, Agar Orang Makin Dekat pada Allah

Bulan lalu, Sidang ke-45 World Heritage Committee (WHC) di Arab Saudi, menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia.

Sumbu Filosofi atau yang sering disebut juga sebagai Garis Imajiner Yogyakarta adalah sebuah garis tegak imajiner (khayal) di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Garis ini memanjang dari utara ke selatan yang menghubungkan Gunung Merapi di utara dengan Pantai Parangtritis ataupun Pantai Parangkusumo di selatan melewati Keraton Yogyakarta. Di garis lurus yang sama ada Tugu Pal Putih dan Panggung Krapyak.

Continue reading “Sumbu Filosofi Yogya, Agar Orang Makin Dekat pada Allah”