Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Tumbuhkan Semangat Wirausaha Para Santri, KSP Goes To School Hadir di Pondok Pesantren Bumi Shalawat

SIDOARJO – Statistik menunjukkan, jumlah pengusaha di Indonesia sangat tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Meskipun jumlah absolutnya relatif besar, akan tetapi persentase pengusaha dibandingkan jumlah penduduk Indonesia baru mencapai 1,65 persen. Sementara Negara seperti Singapura sudah berada pada kisaran 7 persen, Malaysia sudah mencapai 5 persen, dan Thailand sekitar 3 persen.

Continue reading “Tumbuhkan Semangat Wirausaha Para Santri, KSP Goes To School Hadir di Pondok Pesantren Bumi Shalawat”

Indonesia Tanpa One

Sebuah pengalaman kecut nan traumatik saya alami akhir pekan lalu: nyaris ditelanjangi di di kawasan tempat saya tinggal!

 Sabtu, 18 November 2006, pukul 21.00 WIB, saat berjalan kaki kembali masuk ke dalam gang menuju rumah, setelah mengantarkan seorang sahabat mencari taksi, seorang pemuda memepetku ke tembok gang.“Hei, kamu tinggal di mana?” ia bertanya.

Continue reading “Indonesia Tanpa One”

Disruption: Mari Hadapi Guncangan Model Bisnis Baru

Resensi buku terbaru Rhenald Kasali. Dimuat di Jawa Pos, Minggu, 2 Juli 2017.

Kita hidup dalam dunia yang sudah berubah jauh. Sudah amat berbeda bergerak maju, setidaknya dibandingkan era di mana kebanyakan dari generasi kelas menengah kita (yang saat ini berusia 40-50an tahun) masih ada di usia sekolah. Zaman di mana mesin ketik berbunyi ‘ting…!’ jelang kertas berakhir. Era di mana pengiriman berita dilakukan dengan faksimili, pos, atau telpon di wartel. Atau masa di mana telepon rumah masih menjadi barang mewah, yang membutuhkan waktu antrean berbulan hingga tahunan hingga pihak Telkom mengabulkannya.

Continue reading “Disruption: Mari Hadapi Guncangan Model Bisnis Baru”

Kadang Kita Perlu Melihat Hidup dengan Terbalik

Hidup tak perlu terlalu serius. Syukuri yang ada, dan lihatlah dengan pola yang tak biasa kita lihat. Istilah klasiknya, ‘outside the box’, lihatlah dari cara yang tak biasa.

Mungkin hal serupa yang ditegaskan pemilik Studio ‘Upside Down’ yang lokasinya bertebaran di beberapa kota di Indonesia. Pekan lalu kami bertandang ke salah satu counternya di Bali. Tiket masuknya Rp 100 ribu untuk dewasa dan Rp 50 ribu untuk anak-anak. Ada delapan ruangan di sana, yang ditata tidak secara normal. Kalau difoto, orang akan melihat dengan mata berkerut. Either ia bisa memahami obyeknya yang dianggap tak normal, atau manusianya yang tampil mengawang. Continue reading “Kadang Kita Perlu Melihat Hidup dengan Terbalik”

Hunts Wild Dolphins

“Salah satu hal yang tak bisa dirupiahkan adalah membelikan kenangan indah bagi anak-anak kita di masa kuat pembentukan memori mereka…”

(Lovina Beach, Buleleng, 27 Juni, 2017)

Paket Minimalis Liputan Konser

Datang berlima meliput konser BTS di Serpong, sayang hanya satu wajah muncul di lapangan dan satu lagi di studio.

Daniel Ramos dan empat kawannya –Adrio Faresi, Tobias Edison, Verdian Ageng, dan Mikael Sanjaya – meliput konser BTS, boyband Korea yang menggelar konser di hadapan ribuan ‘Army’ atau fans berat ya di kawasan Serpong, Tangerang Selatan sebagai project Ujian Akhir Semester mata kuliah Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara.

Continue reading “Paket Minimalis Liputan Konser”

Meliput May Day yang Diblokade

Liputan aksi Hari Buruh yang terasa berbeda, karena para pengunjukrasa tak boleh mendekati Istana Merdeka.

Berbeda dengan kebanyakan mahasiswa yang memilih boyband Korea BTS sebagai topik Ujian Akhir Semester mata kuliah Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara, tema berbeda diambil Cindy Hienarta, Sarah Elizabet, Pricilia Indah Pratiwi, Silvia Veronika, Nathania Kinanti dan Utari Rahadi.

Continue reading “Meliput May Day yang Diblokade”

Belanjaan Kuat, Satu Masalah Selesai

Kekuatan karya ini ada pada visual-visualnya yang kaya dan kuat. Tentu masih ada kelemahan atau sisi minus. Misalnya, gaya presenter yang kurang luwes dan wardrobe reporter di lapangan.

Joseph Christhoper, Sigit Triantoro, Joshua Christian, Kevin Sumarlie, dan Farel Yendi, berlima mereka meliput May Day atau peringatan Hari Buruh 1 Mei 2017 di kawasan Thamrin hingga Medan Merdeka Barat. Bekerja keras demi project Ujian Akhir Semester mata kuliah Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara.

Continue reading “Belanjaan Kuat, Satu Masalah Selesai”

Totalitas Liputan, Tak Hanya Satu Sudut Pandang

Dalam liputan konser BTS kali ini, mereka tak hanya mengejar narasumber dan footage di Serpong, tapi hingga ke Bandara Soekarno Hatta.

Seperti beberapa kelompok lain, Gracesillya Febriyani, Ika Rodhiah, Riska Andriani, Loretta Novelia dan Sheren Oliviani meliput konser BTS yang punya di kekuatan ‘Army’ alias para penggemar fanatiknya untuk Ujian Akhir Semester Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara.  Bedanya, project mereka lebih komprehensif, lengkap. Tak hanya liputan di venue, tapi juga di hari minus acara, saat histeria kedatangan sang artis di airport. Ini menunjukkan keseriusan dan totalitas mereka.

Continue reading “Totalitas Liputan, Tak Hanya Satu Sudut Pandang”