Notice: Undefined index: host in /home/jojr5479/public_html/wp-content/plugins/wonderm00ns-simple-facebook-open-graph-tags/public/class-webdados-fb-open-graph-public.php on line 1020

Erangan Sepakbola Tangerang

Artikel ini dimuat di  http://sport.detik.com/aboutthegame/read/2016/02/29/132552/3153687/425/erangan-sepakbola-tangerang

tangSebagai satelit ibukota, sepakbola Tangerang punya riwayat panjang. Kini, belum jelas kapan mereka bangun dari tidur panjangnya.

Bayu Guntoro, 23 tahun, tak lagi banyak menyepak bola. Sebagai penyerang Persita Tangerang, Bayu justru membanting kemudi aktivitasnya dari Stadion Benteng ke spot lain di tepian kali Cisadane. Pemilik nomor punggung 93 dan 24 ini beralih profesi menjadi wirausahawan. Ia menjajakan jaket sport dan sepatu casual di lapak yang buka sore hingga malam menjelang.
Continue reading “Erangan Sepakbola Tangerang”

Transcendence dan Hidup Sesudah Mati

Transcendence (2014), film yang bercerita dari berbagai aspek: teknologi, futuristik, hubungan suami-isteri satu profesi, dan ada pula perspektif kehidupan setelah kematian.

Seorang jurnalis, atau siapa saja yang ingin terus mengembangkan pikirannya, disarankan untuk rajin nonton film. Tentu bukan sembarang film, tapi sinema yang mampu mengasah logika dan rasa.

Mungkin saya terlambat menyaksikan Transcendence, film produksi Alcon Entertainment dan didistribusikan Warner Bross. Thank’s untuk teknologi HBO on Demand pada Indihome Useetv yang memungkinkan dapat menikmati film berdurasi hampir dua jam ini.

Continue reading “Transcendence dan Hidup Sesudah Mati”

Mencari Kata Sepakat Koresponden dan Manajemen Media

Tempo mem-PHK satu korespondennya. Berdalih bukan pemecatan, karena menurut manajemen, koresponden bukan karyawan. Lha?

Cunding Levi, jurnalis Papua. Didepak setelah 15 tahun mengabdi untuk Tempo.
Cunding Levi, jurnalis Papua. Didepak setelah 15 tahun mengabdi untuk Tempo.

Persoalan yang menampilkan derita antara koresponden –sering juga disebut kontributor atau stringer- dengan manajemen perusahaan media kembali menyeruak ke permukaan. Pemicunya, pemutusan hubungan kerja sepihak koresponden Tempo di Jayapura Cunding Levi.

Tak tanggung-tanggung, Serikat Pekerja Koresponden Tempo (Sepak@t) Indonesia, melaporkan Tempo kepada Menteri Tenaga Kerja karena pemilik nama lengkap Syamsudin Levi Lazore dengan masa kerja 15 tahun ini tak mendapat penghargaan yang pantas seperti pesangon.

Cunding Levi dipecat pada 1 Desember 2015 lewat surat Dewan Eksekutif Tempo Nomor : 002/SK-KORESP/XI/15 yang ditandatangani Pimpinan Redaksi Gendur Sudarsono. Dalam surat itu, Tempo beralasan memecat Cunding karena adanya pembenahan sumber daya manusia. Pemecatan itu tanpa didahului pemberitahuan, surat peringatan maupun pesangon.

Continue reading “Mencari Kata Sepakat Koresponden dan Manajemen Media”

Running For Office? How Social Media Can Help You Win

completely at http://urbanlife.mindanaogoldstardaily.com/running-for-office-how-social-media-can-help-you-win/

iri2iri2

 

BY: Irene Aserios

The official campaign season for the May 9, 2016 presidential polls has finally begun! Soon, the local campaigns will also begin. Are you one of the candidates this 2016 elections? Whether you’re a veteran or a newbie candidate and whether you’re gunning for a national or local seat, you need to adapt to the ever-changing landscape. This includes learning and implementing popular yet often misused and under-utilized social media strategies.

Continue reading “Running For Office? How Social Media Can Help You Win”

Gelisahnya Garis Keras Yogya

Artikel ini dimuat di http://sport.detik.com/aboutthegame/read/2016/02/12/135043/3140467/425/gelisahnya-garis-keras-yogya

detik

PSIM adalah sebuah sejarah. Big history. Dan anak-anak muda itu tak ingin mendengar Laskar Brajamusti hanya sebagai his story’.

Ruangan berukuran separuh lapangan badminton itu ada di kawasan Sagan. Sedikit nyempil dari keriuhan Yogyakarta yang kian padat dengan hotel, kafe, dan sampah reklame. Beberapa anak muda rajin bersekutu di situ. Mereka mengoplos aneka topik sepakbola nasional, berbincang riang tentang masa lalu yang masih diyakini kembali bangkit di masa datang. Mereka anak-anak muda yang merindukan kebangkitan PSIM Yogyakarta sebagai salah satu ikon sepakbola nasional.

Continue reading “Gelisahnya Garis Keras Yogya”