Kelas Media, Politik, Publik Universitas Atma Jaya hari ini membahas soal film ‘Vina Sebelum Tujuh Hari’
Kelas kuliah setelah libur empat pekan pascaujian tengah semester hari ini cukup semarak. Saya mengambil tema fllm yang sangat kontroversial. ‘Vina Sebelum Tujuh Hari’.
Film ini sangat kontroversial, karena dinilai lebih mementingkan adegan sadistis, pelecehan, kekerasan dan tentu saja horor. Alih-alih berdalih agar pelaku yang belum tertangkap bisa dihukum, justru film ini seperti tak menunjukkan empati pada korban dan perempuan. Meski keluarga mendiang Vina menyetujui film ini, tak semata prosesnya dibilang menjadi sarana investigasi layaknya ’Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso’.

Saya juga mengajak mahasiswa kritis, benarkah film adalah representasi dan gambaran realitas sosial sebuah negara? Kalau rakyat sebuah negara begitu mencintai film horor, maka ya begitulah gambaran masyarakatnya secara umum.
Anda punya pandangan atas film ini, dan juga melubernya film horor di tanah air, akhir-akhir ini?