Gen Z Bukan Generasi Malas

Kelas Media, Politik, Publik Unika Atma Jaya kali ini kembali menyajikan presentasi kelompok terkait karakteristik Generasi Z dalam sorotan.

Dua podcast jadi bahasan kami. Yang pertama lagi-lagi membahas sebutan Gen Z sebagai ‘Generasi Strawberry’, yang dibawakan Rhenald Kasali dan Narasi.

Kelompok pertama, namanya Kelompok Band Dalam, memaparkan bahwa Istilah “generasi strawberry” merujuk pada generasi muda yang dianggap kreatif dan penuh ide, namun mudah menyerah dan gampang sakit hati.

”Analogi dengan buah strawberry dipakai karena buah ini mudah rusak dan hancur ketika ditekan.Stereotipe ini muncul di Taiwan sekitar tahun 2000an dan belum tentu berlaku untuk semua anak muda,” kata Artha Ezrani, salah seorang anggota kelompok.

Mereka melanjutkan, Generasi strawberry juga sering kali sangat tergantung pada teknologi dan media sosial. Mereka mungkin menghabiskan banyak waktu di depan layar, kurang berinteraksi secara langsung, dan rentan terhadap dampak negatif dari penggunaan teknologi yang berlebihan.

”Type generasi stroberi lainnya adalah ketahanan mental yang rendah. Pasalnya, mereka mungkin sulit menghadapi kegagalan, memiliki tingkat motivasi yang rendah, dan mudah putus asa,” tambah Patricia Aurelia.

Namun, mereka mengungkap poin menarik, bahwa orang tua juga dianggap berinvestasi ’problem’ sehingga Generasi Strawberry menjadi tidak ’tough’.

Kelompok selanjutnya, membahas Podcast Agusleo Halim. Menjawab kritikan bahwa Gen Z sebagai ‘Generasi Emas Tapi Malas’. Juga anggapan bahwa generasi ini gampang minta resign saat bekerja.

Menurut Kevin Yesaya, “Gen Z menyukai cara belajar learning by doing, di mana gen z senang bereksperimen atau melakukan praktik daripada hanya berteori.

“Lalu, pengajar mereka juga berpengaruh, Gen Z menyukai guru atau pengajar yang memposisikan diri sebagai sahabat, istilahnya adalah guru gaul. Hal ini memudahkan pendekatan personal pada gen Z. Tidak lupa yang terakhir adalah belajar melalui gadget dan permainan yang efektif sebagai salah satu cara pemanfaatan era digital,” urai personel kelompok yang menamakan diri ‘Band Dalam’ ini.

Demikianlah, kelas terakhir dari 14 pertemuan ’Media, Politik, Publik’ di Fakulitas Ilmu Administrasi, Bisnis, dan Komunikasi Unika Atma Jaya, semester ini.

Semoga bisa benar-benar jadi sahabat bagi Gen Z.

Leave a Reply

Your email address will not be published.