Kerap kali ada ungkapan seseorang dianggap pikirannya lelet, atau terlihat kurang produktif, karena ’kurang piknik’. Nah, sebenarnya untuk piknik tak harus rekreasi atau tur wisata jauh. Cukup keluar Jakarta sedikit.
Pekan ini dua kali ke kota penyanggah Jakarta, Bogor. Baik Bogor kabupaten maupun Bogor Kota. Dua-duanya dengan transportasi utama: kereta rel listrik.
Sabtu lalu, 7 Desember, mendatangi pernikahan kawan di Kementerian Komunikasi Digital. Audie Ichsan dan Shafwani Nurin. Di resto ‘Sepiring Nusantara’, kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Jalurnya, naik KRL dari Cawang, turun di Stasiun Bojong Gede, lanjut Gojek sekitar Rp 13 ribu.

Perjalanan dari Bojong Gede ke lokasi pernikahan sebenarnya tak jauh. Tapi, pemandangannya menyenangkan. Ada perumahan bernama Acropolis di kawasan Karadenan-Cibinong, dengan semacam situs menjadi ikon di gerbang permukiman. Mengingatkan pada tempat peninggalan sejarah di Yunani.
Tak lama, ojek yang dikemudikan pemuda 20-an tahun, Muhamad Bagus Hamzah, melewati sebuah jembatan dengan sungai nan dalam. “Itu Sungai Ciliwung, Mas,” tunjuknya.
Kendaraan motornya berjalan dengan kecepatan sedang. Kota-kota kecil seperti ini memberi nuansa lain dalam melihat kehidupan. Meski bukan kali pertama tentu ke kawasan Cibinong. Beberapa kali saya nonton bola di Stadion Pakansari Cibinong.

Rumah makan ‘Sepiring Nusantara’ juga tampak representatif sebagai jamuan pernikahan. Ada semacam taman rumput kecil untuk tempat makan. Simpel ruangannya. Tertulis sore itu restoran tak buka karena dipakai event pernikahan sahabat kami.
Di arah pulang, melintasi Andalusia Qur’anic School, kelompok bermain Islami untuk level ‘atas’.
Kali kedua ke Bogor dalam sepekan pada Selasa-Rabu, 10-11 Desember 2024. Kembali meeting di Hotel Bigland, Bogor Tengah, sebagaimana sebulan lalu. Beda penyelenggara, beda pengundang, tapi sama rute dan suasananya.
Hujan menyapa saat KRL sampai di tujuan akhir. Meski tak sederas pada sebulan lalu, kala harus menanti sejam di Stasiun Bogor karena berhitung kala hendak memaksa ’menabrak’ hujan.
Bogor selalu menyenangkan. Tinggal kapan bisa punya tempat peristirahatan di sini ????
