Home Sweet Loan, Mimpi Punya Rumah Budak Korporat

Cukup terharu menyaksikan film ini. Gambaran susahnya orang kota beli rumah.

Home Sweet Loan (HSL) menyajikan potret hidup pekerja kantoran, kerap disebut sebagai ’budak korporat’, yang bekerja keras sepanjang hari tapi sulit menemukan rumah ideal. Film sepanjang 112 menit produksi Visinema Pictures ini diangkat dari novel berjudul sama karya Almira Bastari.

Sosok itu dimainkan dengan luar biasa oleh Yunita Siregar yang memerankan Kaluna Darmawan. Saya memerankan Yunita saat ia menjadi jurnalis investigatif Vanessa Tobing daam seriesnya video ’Ratu Adil’.

Tampil ‘lecek’ di HSL, Yunita menjiwai benar berperan sebagai ‘generasi sandwich’, harus menanggung beban ekonomi orang tua dan bahkan kedua kakaknya yang sudah menikah tapi mesti numpang bersama di satu rumah. Termasuk saat harus diusir ke kamar pembantu, atau membatalkan akad KPR demi mengembalikan sertifikat rumah yang tergadai pinjol abangnya.

Pemeran lain juga tak kalah keren. Ariyo Wahab, sebagai Kanendra, kakak yang lebih suka main video game di kamar dan tertipu sertifikat ganda saat beli tanah. Juga sosok-sosok orang teater, tepatna Teater Koma macam Budi Ros (ayah Kaluna), Rangga Riantiarno (Kuncoro, ipar Kaluna), dan Daisy Lantang (ibu Kaluna). Tak ketinggalan Ayushita Nugraha yang karena perannya sebagai Kamala -kakak Kaluna- mendapat penghargaan sebagai ’Aktris Pendukung Pilihan’ dalam Festival Tempo 2025.

Film ini juga melahirkan kutipan-kutipan menarik. Salah satunya, saat Kaluna gagal beli rumah impiannya.

”Orang biasa kaya gue tuh, mau mimpi aja harus tahu diri,” katanya pada Danan, teman dekatnya yang dimainkan dengan apik oleh Derby Romero.

Kutipan dialog menyentuh lain:

“Gue juga kadang mikir. Hidup gue bakal beda nggak ya, seandainya dulu gue bisa lebih egois sedikit aja?” – Kaluna

 “Lucu ya keluarga bisa hancur cuma karena utang.” – Kaluna

 “Makanya orang yang pas-pasan kayak aku, nggak berhak punya rumah sendiri?” – Kaluna

Film ini layak ditonton. Nikmati di Netflix jika ada waktu. Sembari meresapi fakta, berat sekali untuk punya rumah ideal -bukan rumah tipe RSSSSSSS, Rumah Sangat Sederhana Sekali Sehingga Selonjor Saja Susah. Atau menemukan rumah cocok amat murah ternyata pemiliknya meninggal karena jadi korban mutilasi di sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published.