Kawasan Riau, aslinya Jl. RE Martadinata, tenar sebagai daerah kuliner dan pusat distro di Bandung. Malam itu, kami tidak ngopi di tempat mainstream. Ada sudut yang nyaman dan asyik.
Bersebelahan dengan kantor biro Kompas Bandung, kami memilih Taeun Coffee & Works, di Jl RE Martadinata 50, buka dari jam 7 pagi sampai 10 malam.
“Di sini saja, enak buat ngobrol,” kata Nugie Santoso, sahabat yang dua malam berturut-turut jadi teman ngobrol di Bandung.

Kafe Taeun menyediakan aneka minuman dan makanan ringan. Berbagai jenis kopi -Ice Capuccino, Americano, Red Velvet Latte sampai Hot Vietnam Drip hingga Piccolo- dan non kopi -Korean Milky Strawberry, Thai Tea, Lychee Tea, sampai Purple Lemon Grass- jadi opsi minuman.
Saya memilih Lemongrass Tea atau Teh Sereh, berteman Mie Betah, yakni mie goreng yang disiram dengan sambal matah khas Taeun, ditambah Kentang Galau, sajian kentang goreng ditambah sosis dan chiken katsu dengan saus.

Desain interiornya menarik, lampunya dibuat temaram. Selain berjejer cover komik Tintin dalam Bahasa Prancis, ada nama-nama arsitek dunia dengan ciri khas bangunan karya mereka. Dari arsitek Jerman Ludwig Mies van der Rohe, Antoni Gaudi asal Catalonia Spanyol, Frank Lloyd Wright dari Wisconsin Amerika Serikat, Alvar Aalto ’Bapak Modernisme’ dari Nordin, Finlandia, Le Corbusier ’Bapak Arsitektur Modern’ asal Swiss, Louis Khan warga AS kelahiran Estonia, Walter Gropius dari Jerman, dan juga Frank Gehry asal Kanada-Amerika.
Dugaan saya bahwa kafe ini dimiliki seorang arsitek tak salah.

”Pemiliknya pak Budi ketua arsitek nasional,” kata Rizal, pelayan di Kafe Taeun nan ramah. Nampaknya, penyebutan itu merujuk kepada Georgius Budi Yulianto, Ketua Umum dua periode Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
Rizal menambahkan, dalam Bahasa Sunda, ‘taeun’ punya banyak arti. ”Bisa dibilang sebagai kata sifat, bisa juga dibilang seperti ’abdi’ atau saya,” terangnya. Namun, ’taeun’ juga dapat bermakna, ’sesuatu yang sulit diungkapkan’. Kata “taeun = teuing (b sunda) ini selalu digunakan ketika seseorang ditanya dan tak mampu lagi menjawab , atau bisa juga untuk nyuekin pertanyaan orang.
Apapun maknanya, taeun ah, sesekali cobalah nongkrong, ngobrol, atau bekerja di sini. Sembari menikmati sejuknya Bandung di tengah lalu-lalung pelintas di kawasan Riau nan padat.



