Makan Siang Lem Bakrie

Tempat referensi makan siang di Banda Aceh. Lem artinya paman, paklik. Di sini andalannya daging (kambing).

Dari Kantor Gubernur Aceh, kami mendapat rekomendasi makan siang di sini. Kedai Lem Bakrie bernuansa bambu, berada di  Jl. Prof. Ali Hasyimi, Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. Buka jam 11 siang, dan dipastikan habis antara jam 2 – 3 siang.

Selain menu olahan daging kambing seperti kari, ada pula menu, ayam tangkap, ikan paya, udang goreng, atau urap. Dihidangkan ala rumah makan Padang, terpapar di meja.

Nah, untuk hidangan-hidangan yang tidak disentuh, pelanggan tidak perlu membayar. Nanti ada pelayan yang bertugas mencatat apa saja hidangan yang jumlahnya berkurang. Setelah itu, kasir akan menghitung tagihannya. Jadi, tidak perlu grogi melihat hidangan yang tersaji hingga memenuhi meja. Itulah cara Lem Bakrie menyervis para pelanggannya.

Jawa Pos menulis, di kandang Bakrie sekarang, ada 6.400 ekor ayam dan 40 ekor kambing. Dia selalu menjaga sirkulasi hewan ternaknya. Saat ada yang dipotong untuk menjadi bahan makanan, harus ada penggantinya. Dengan demikian, dia bisa menjaga stabilitas bahan baku dan tidak perlu mengkhawatirkan gejolak harga daging di pasaran.

”Sekalian bantu-bantu masyarakat,” kata Bakrie. Ya, usahanya untuk memelihara kambing dan ayam sebagai pasokan bahan baku itu melibatkan orang lain. Ada yang dia pekerjakan untuk mengurus kambing dan ayamnya.

Di deretan para pengunjung yang pernah ke sini, nampak foto-foto Jokowi, presiden ketujuh dengan pengalaman tiga kali ke mari. Juga foto Titiek Soeharto dan para tokoh lain.

Datanglah makan siang di Lem Bakrie, dan rasakan gurih-gurih khas Aceh di sini..

Leave a Reply

Your email address will not be published.