Hotel di Banda Aceh: Hermes

Kunjungan kelima ke Banda Aceh, kali ini menginap di Hotel Kyriad Muraya dan Hotel Alhambra, dua-duanya di kawasan Simpang Lima, Kuta Alam.

Pada empat kunjungan sebelumnya, jadi anak kost di liputan tsunami 2005, di Hotel Sultan Peunayong bersama KompasTV 2012, Hotel Grand Arabia saat kampanye penanganan stunting 2019 bersama Kantor Staf Presiden, dan Hotel Hermes pada Temu Alumni Program Kartu Prakerja akhir 2022.

Hotel Kyriad Muraya punya empat bintang. Lokasi sangat strategis di pusat kota Banda Aceh, ada di jalur transportasi utama, hanya perlu sekitar 20 menit ke Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.

Anggota dewan yang kami kawal terperangah melihat signage ‘Daud Terrace Café’ menyapa di gerbang hotel. Restoran di lantai dua itu bisa langsung membuat kita menyaksikan keramaian salah satu ruas utama Banda Aceh. Sayang, malah tak sempat nongkrong di situ, karena di malam hari kami ngopi di Moorden Coffee.

Hanya semalam di sini, tapi ya okelah. Sebagaimana di Hotel Alhambra untuk tiga malam berikutnya, menu ikan keumamah menjadi pilihan dine-in restaurant. Inilah masakan khas Aceh yang terbuat dari ikan, terutama ikan tongkol, yang direbus dan dikeringkan hingga keras seperti kayu. Keumamah bisa disimpan lama dan biasanya dimasak dengan berbagai bumbu dan rempah khas Aceh, seperti asam sunti.

Di dua hotel ini, ada peringatan yang sama, untuk alasan menghormati aturan syariat di Aceh, mohon tirai putih ditutup setiap saat. Di mana bumi dipijak, di situ langit harus dijunjung tinggi.

Teurimong geunaseh, terima kasih untuk kesempatan bermalam di Banda Aceh kembali…

Leave a Reply

Your email address will not be published.