Bukan pertama makan soto kerbau di Kudus. Tapi, ya karena mampir lagi, apa salahnya coba barang seporsi dua porsi.
Tak galau makan soto kerbau bersama kawan karena kerbau tak masuk kategori haram. Bahkan, Sunan Kudus, ulama di abad XVI, kondang dengan kekhasan aturannya. Meminta masyarakat tidak memotong hewan kurban sapi dalam perayaan Idul Adha untuk menghormati masyarakat penganut agama Hindu dengan mengganti kurban sapi dengan memotong kurban kerbau, pesan untuk memotong kurban kerbau ini masih banyak ditaati oleh masyarakat Kudus hingga saat ini.

Sekitar 7 tahun silam, saya menikmati Soto Kerbau. Saat itu dalam perjalanan liputan sebuah persidangan dari Blora ke Semarang. Karena lewat Kudus, makanlah kami di kuliner klangenan khas kota Kretek ini.
Kemarin mampir lagi. Yang dipilihkan, di antara beberapa warung serupa, Warung Sederhana Soto Bu Djatmi cabang Tumpang Krasak, di jalan raya Kudus Pati kilometer 2.

”Jangan sungkan kalau nambah,” kata Septyandra Trisnasari, semacam ’shohibul bait’ dalam perjamuan persaudaraan ini.
Mengutip dari Wisata Milenial, soto bukanlah makanan asli dari Indonesia. Hidangan ini berasal dari China dan kemudian diperkenalkan ke Indonesia. Seiring waktu, soto mengalami berbagai modifikasi di berbagai daerah sehingga muncul variasi soto yang memiliki ciri khas masing-masing. Beberapa contohnya adalah Soto Tegal, Soto Banjar, Soto Semarang, Soto Sulung, Soto Madura, Soto Makassar, dan masih banyak lagi.

Setiap variasi soto dari berbagai daerah menyimpan cerita dan filosofi yang tercermin dalam setiap sajian makanannya. Salah satu contoh kuliner khas yang wajib dicoba adalah Soto Kudus Bu Jatmi, yang dikenal dengan penggunaan daging kerbau sebagai bahan utamanya.
Warung Soto Kerbau Bu Jatmi telah berdiri sejak tahun 1982 dan tetap eksis hingga kini. Berbeda dari soto lainnya yang umumnya menggunakan daging ayam atau sapi, Soto Kudus Bu Jatmi menghadirkan rasa unik dengan daging kerbau sebagai bahan utamanya. hingga saat ini warung soto kudus bu jatmi masih terus populer di kalangan masyarakat.

Selain pilihan lauk yang lengkap, Anda juga bisa memesan soto dengan nasi yang dicampur atau dipisah sesuai selera.
Ciri khas soto di sini adalah rasanya yang sedikit manis dengan isian ayam suwir, bihun, dan tauge, disiram dengan kuah kaldu yang segar. Jika Anda ingin variasi lain, soto kerbau juga tersedia. Di meja, Anda juga akan menemukan aneka sate dan gorengan seperti sate telur puyuh, sate jeroan, tahu, perkedel, hingga otak goreng. Untuk menambah kesegaran, jangan lupa tambahkan perasan jeruk nipis dan sedikit cabai agar rasanya lebih menggigit.
Soto Kerbau biasanya disajikan dengan nasi, tauge, irisan bawang putih goreng, seledri, dan kuah kaldu daging kerbau yang kental. Rasanya begitu khas karena diperkaya dengan berbagai rempah seperti bawang putih, bawang merah, lengkuas, terasi, kemiri, merica, jinten, dan jeruk limau. Kombinasi rempah-rempah ini menciptakan rasa yang begitu gurih dan nikmat.


