Kunci Pemulihan Diri

Ibadah kedua GMS Alam Sutera dilayani Pastor Mulyadi. Temanya ‘Personal Revival’ atau ‘Bagaimana Mengalami Pemulihan Diri’.

Bacaan utama dari kisah dua murid Yesus yang berjumpa denganNya dalam perjalanan ke Emaus. “Untuk sukses, kita harus berani mengalami proses seperti Yusuf, Musa, dan Daud,” kata Peter.

Dalam Lukas 24:13-35, ada beberapa prinsip sehingga kita bisa seperti dua murid yang mengalami pemulihan diri setelah hatinya dipenuhi Yesus.

Pertama, Jagalah bibirmu, dan jaga hatimu.

”Teruslah bicara tentang Yesus. Hati itu seperti spons. Ketika diperas, akan kelihatan apa yang keluar. Karena itu, tidak semua boleh masuk dalam hati,” urainya.

Menjaga hari berarti memilih apa yang kita izinkan masuk ke dalam hati kita, seperti pikiran, informasi dan pengaruh dari lingkungan.

Peter menekankan, kita perlu menyaring hal-hal yang baik dan membuang hal-hal buruk seperti kemarahan, kebencian dan kesombongan.

“Hati-hati dengan yang engkau izinkan masuk dalam hati kita. Isi pembicaraanmu menentukan penyertaan Tuhan atas hidupmu,” ingatnya.

Kedua, kalau ingin mengalami pemulihan diri harus rendah hati. Orang yang tak mau terima teguran, akan dihajar.

”Kerendahan hati menuntunmu untuk mengenal dan mengalami Kristus lebih dalam,” tegasnya,

Ketiga, ada kalimat dua murid itu ’mendesak’ Yesus untuk tinggal.

Kita harus memiliki sikap ’persistence’. Gigih dan pantang menyerah untuk Tuhan.

”Mengapa Tuhan berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalananNya? Karena Tuhan ingin kita punya ’persistence’ untuk mengingini Dia,” terangnya.

Tuhan menghargai kegigihanmu. Dalam bahasa Ibrani ini disebut ‘Sarah’, continuing to do something even though it is difficult or other people want you to stop.

”Kegigihanmu mencari Tuhan akan mengungkapkan karaktermu yang sesungguhnya. Pastikan hati kita berkobar-kobar bertemu dengannya,” kata Peter.

Keempat, kedua murid itu, mendapati kesebelas murid lain.

Di sinilah kita harus punya pergaulan dan ‘circle’ yang benar.

”Circle dan pergaulanmu menentukan nasibmu. Kalau circlemu benar maka akan saling menguatkan. Betapapun baiknya temanmu kalau ia menyarankan yang salah, itu bukan circle yang benar,” urainya.

Seperti Pengkotbah 4:12, kalau circle kita benar masing-masing akan tetap menyala karena masing-masing akan punya api, karena saling membakar dan saling menyiram bensin.

Kelima, mempunyai hati untuk orang lain

”Ultimate kita, tujuan terpenting kita ke dunia ini adalah kasih. Untuk itu kita harus punya hati untuk orang lain,” tekannya.

Hasil akhirnya, seperti Lukas 24:36, saat ’personal revival’ terjadi, maka ’mass revival pun akan terjadi pula.

Yesus akan hadir sebagai jawaban hidup kita dan orang lain. Untuk itu,

1. Penuhi hati dengan Firman Tuhan.

2. Miliki kerendahan hati.

3. Tekunlah mencari Tuhan apapun yang terjadi.

4 . Jangan tinggalkan persekutuan.

5. Belajarlah jadi berkat bagi orang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published.