Hari ini viral berita, sebuah warung bakso berbahan dasar daging haram di Bantul diberi tulisan peringatan keharamannya oleh majelis ulama.
Tapi, secara umum, Yogya masih menjunjung toleransi dan pluralisme, kok.

Awal bulan ini, makan di Warung Manado, kawasan Seturan. Namanya Warung Lokon, mengingatkan pada nama gunung di dekat Tomohon, Sulawesi Utara yang beberapa saat lalu erupsi.
Terletak di Seturan, Kledokan, warung ini menyajikan pilihan B1 maupun B2. Dengan berbagai variannya -panggang, kinawok, kecap, rica-rica- dan juga pendampingnya -sayur kangkung serta sup brenebon. Konon, tingkat kepedasannya sudah dikurangi.

”Kemarin ada masukan, terlalu pedas,” kata Ibu pelayannya. Padahal, dalam perjalanan menju lokasi, Adhe, sahabat saya yang sudah hampir 10 tahun bertugas di Yogyakarta sudah memberi peringatan agar tahan dengan level kepedasan pada bumbu masakan di sini.
Salah satu referensi makanan khas ’pluralis’ di Yogyakarta!


