Review Buku: Lepaskanlah Kami dari yang Jahat, Membuat Setan Minggat dari Diri Kita

Mendapat buku ini langsung dari penulisnya, eks Direktur, Staf Senior, Penginjil dan Pendeta Misi Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) Didik Rohadi.

Banyak berkisah tentang pelayanan melepaskan keterikatan pada roh jahat atau dosa okultisme.

Buku setebal 99 halaman ini mengupas berbagai kesaksian pelayanan dengan tujuan agar orang-orang Kristen waspada dan berhati-hati, karena, seperti dikutip dalam I Petrus 5:8, ”Lawanmu si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum mencari orang yang dapat ditelannya.”

Meski setan punya banyak modus operandi menganggu orang beriman, namun kita tak perlu khawatir karena roh yang ada pada orang percaya lebih besar daripada roh jahat di dalam dunia. Selain itu, Firman Allah memberi tips, ”Lawanlah dia dengan iman yang teguh” (I Petrus 5:9), “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu.” (Yakobus 4:7).

Judul buku ini diambil dari bagian Doa Bapa Kami yang diajarkan Tuhan Yesus sendiri. ”Lepaskanlah kami dari yang jahat,” atau, ”Bebaskanlah kami dari yang jahat,” versi Inggrisnya, ”deliver us from evil…”

Salah satu cerita nyata buku ini mengangkat doa ’Bapa Kami’ yang dipakai mantra seorang nenek. Bersama segelas air putih, dirapalkan, lalu dipakai menyembuhkan orang sakit. Namun, setelah dicek pada riwayat leluhur sang pemberi doa, ayahnya pernah bertapa di laut, memohon kepada penguasa laut agar bayi yang dikandung sang isteri bisa selamat lahir ke dunia. Jelas, ’Bapa Kami’ yang ini berasal dari si jahat, melalui ikatan roh jahat lewat mantra yang diberikan ayahnya ketika dia masih dalam kandungan.

Selanjutnya, kuasa-kuasa gelap dalam berbagai manifestasi diungkap di buku ini. Seorang pelayan Tuhan yang takut pada kegelapan, tak berani keluar rumah di atas jam 6 sore, setelah diselidiki ternyata pernah dibekali jimat oleh dukun. Setelah benda kecil terbungkus kain putih itu diserahkan, ia pun bebas dari ancaman kegelapan.

Buku ini pun gamblang menjelaskan, iblis dan roh jahat punya tiga target: roh, jiwa, dan tubuh. Roh menjadi target utama setan agar orang yang belum percaya tak mau mendengar Injil dan membutakan untuk tak percaya kepada Tuhan Yesus. Sementara bagi orang percaya, setan mengupayakan agar mereka jadi orang Kristen yang lumpuh, tak bertumbuh, tak efektif, dan tak punya minat terhadap hal-hal rohani.

Setelah roh, jiwa dengan tiga aspek menjadi sasaran setan, yakni pikiran (intelek), perasaan (emosi) dan kemauan (will). Adam dan Hawa dipengaruhi inteleknya, Yudas Iskariot dipengaruhi emosinya, sedangkan Daud pernah dipengaruhi kehendaknya.

Selanjutnya, target iblis adalah tubuh. Menyerang fisik dengan berbagai sakit penyakit dan penderitaan tubuh juga dilakukan setan. Meski tak semua jenis sakit-penyakit berasal dari setan, tapi contoh di Alkitab dari kisah Ayub, wanita yang bungkuk selama 18 tahun di rumah ibadat dan disembuhkan Tuhan Yesus, hingga ‘duri dalam daging’ pada Paulus membuktikan serangan iblis melalui penyakit.

Buku ini menarik dibaca karena disertai contoh kisah pelayanan melepas roh jahat dari berbagai kasus. Juga dijelaskan, iblis dapat megikat manusia lewat tiga hal.

Pertama, ‘kutuk nenek moyang’. Kedua, keterlibatan tidak langsung atau tak sabar terkait dosa okultisme. Ketiga, terlibat langsung, menyadari dengan sengaja berhubungan dengan roh-roh jahat melalui media tertentu.

Roh jahat bisa masuk melintasi berbagai pintu. Yang jelas, karena hidup dalam dosa. Contoh di sini antara lain dosa kesombongan, jatuh cinta pada sesama jenis, dosa materialisme, meremehkan dosa yang yang dianggap sepele, benci pada orangtua, terkena santet, menyimpan benda yang diberi mantra, peristiwa traumatik, kutuk dari orangtua, dan lain-lain.

Bagaimana cara dibebaskan dari ikatan roh jahat? Berdoa, introspeksi keterlibatan secara langsung maupun tak langsung dengan praktik okultisme, mohon ampun secara spesifik atas keterlibatan itu, dan yakin sepenuhnya atas kuasa mengusir roh-roh jahat. Di halaman terakhir, buku ini melengkapi dengan lampiran doa menerima Kristus, pelepasan kutuk nenek moyang, dan pengusiran roh-roh jahat dengan iman serta keberanian sehingga mereka ’minggat’ atau pergi tanpa kembali ke hidup kita.

Buku ini mengajarkan kita untuk mengaplikasikan salah satu permohonan Doa ’Bapa Kami’, agar hidup kita bebas dari kuasa si jahat yang selalu ingin menjauhkan anakNya dari kedekatan dengan Tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.