Film Netflix: Asyiknya Black Doves, karena Hidup adalah Misi

Series 6 episode tentang kisah mata-mata dan sirkel pembunuh bayaran yang menempel, menjadi isteri, pada seorang calon perdana menteri Inggris.

Hanya enam tayangan, tapi menarik dinikmati. Black Doves berfokus pada Helen Webb (Knightley Knightley), istri seorang politikus terkenal, Wallace Webb (Andrew Buchan).

Namun, di balik perannya sebagai ibu rumah tangga sempurna, Helen adalah agen rahasia untuk organisasi mata-mata misterius bernama Black Doves yang dipimpin oleh Mrs. Reed (Sarah Lancashire).  

Bahkan, sejak pertemuan pertamanya dengan Wallace pun, Helen sudah melakukan ’misi’. Dari situ mereka menikah, memiliki anak kembar, dan Helen terus bergerak tanpa sepengetahuan suaminya. Termasuk menghilang di malam Natal dan beralasan ’membeli kado’ rahasia untuk keluarganya.

Salah satu adegan kuat di film ini ada pada ujung episode tiga, ‘The Coming Night’. Diucapkan Sam Young (Ben Whishaw), pembunuh bayaran yang jadi pelindung sekaligus mentor Hellen.

“When you take someone out, you look them in the eye, because it is the most intimate thing you’ll ever do with another person. You were the setting sun. You were the coming night. You were the last word in their story. So you look them in the eye. Because you owe them that. Nothing more.”

Dialog ini muncul ketika Sam menjelaskan kode moral seorang pembunuh profesional — semacam ‘etika di tengah kekerasan.’
Meskipun dia hidup di dunia mata-mata dan pembunuhan, Sam masih memegang nilai kemanusiaan tertentu:

Kalau kamu harus mengakhiri hidup seseorang, setidaknya hadapilah mereka dengan mata terbuka — akui kemanusiaan mereka.

Kalimat ini bahkan disebut oleh beberapa kritikus sebagai ‘the assassin’s creed of Black Doves’, karena merangkum filosofi Sam Young sepanjang seri.

Selamat menonton!

Leave a Reply

Your email address will not be published.