Dari tema besar bulanan GMS di November 2025; Kembangkan Kapasitasmu, Pendeta Peter Mulyadi berbagi Firman Tuhan bertopik ‘Blessed Separation’.
Ibadah GMS Puri 16 November 2025 pukul 13 Waktu Indonesia Barat diawali dengan memuji lagi Lapangkanlah ‘Tempat Kemahmu’, sesuai tema mengembangkan kapasitas kita.
“Lapangkanlah tempat kemahmu
Bentangkan tenda kediamanmu
Jangan menghemat panjangkan talinya
Dan pancangkan kokoh patokmu
S’bab engkau kan mengembang ke kanan ke kiri
Keturunanmu kan memp’roleh bangsa-bangsa
Dan mendiami kota-kota sunyi
Siapkanlah dirimu…”
Peter mengingatkan pada hikayat pujian yang diambil dari Yesaya 4 itu. Bahwa sebelum mengembang ke kanan dan ke kiri seperti ayat 2 dan seterusnya, ada ayat 1. Ayat pertama menggambarkan suasana yang dalam Bahasa Ibrani disebut ‘Shamem’. Artinya, “dipisahkan, tertegun, tandus, merasa ngeri, sunyi sepi, tercengang, habis dilenyapkan, dimusnahkan dan sebagainya.”
“Ada proses sebelum tiba bagian yang menyenangkan mengembang ke kanan ke kiri. Tuhan tak instan. Ia lebih peduli prosesnya daripada hasilnya. Di dalam proses itulah karaktermu dibentuk, harus melalui ‘shamem’ terlebih dulu,” paparnya.
Beberapa poin disampaikan terkait ‘Perpisahan yang Diberkati‘.
Pertama, separation leads to vision. Kejadian 12:1-3. Lagi-lagi, sebelum ayat berkat tentang keturunan yang besar, ada perintah di ayat pertama, agar Abraham meninggalkan tanah yang ditempatinya, tanah tempatnya nyaman dan sukses, ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan.
Kej 12 1-3
“Abram hanya akan menjadi bapak -sesuai arti Abram- jika ia tetap tinggal di situ. Tapi ia memilih menjadi Abraham, yang artinya bapak segala bangsa,” ungkapnya.
Yohanes 13:31
Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.”
Yudas harus pergi dulu dalam hidup kita, maka Allah akan dipermulikan. Yudas adalah perlambang orang yang hidupnya dikuasai uang atau ’mamon’.
Yudas dikuasai Mamon.

Kedua, separation leads expansion.
Kejadian 13:16. Lot dalam diri kita harus dipisahkan. Sebagaimana Kejadian 1:1-10, Allah memisahkan terang dan gelap, memisahkan air cakrawala.
”Kalau Anda ingin alami pertumbuhan dalam kehidupan, pisahkan terang dan gelap,” ucapnya.
Ketiga, separation leads to salvation
II Korintus 6:17, “Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.”
Matius 27:45-46, Jesus endures this separation so we have salvation.
Ibrani 12:14
“Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.”
Matius 5:8
”Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.”
Melihat Allah dalam hidup, artinya disertai Tuhan.
Karena itu, Daud ketika jatuh dalam dosa hanya meminta, ’jangan ambil rohMu dari padaku’. Ia tahu itu kuncinya
Ulangan 4:24
Ia cemburu karena ia cinta pada kita.
”Anda harus jadi jawaban bukan pertanyaan dalam hidup ini,” tegasnya.

Empat Poin tentang Pemisahan:
Pertama, pemisahan dari dunia merupakan panggilan Tuhan atas orang-orang pilihanNya.
Kedua, pemisahan didasari atas Kasih yang tak bersyarat dari Allah yang sangat mengasihi kita.
Ketiga, responi panggilan Tuhan dengan berpisah dari dunia dan kedagingan agar kita dapat serupa dengan dia.
Keempat, terobosan akan terjadi dalam hidup kita jika kita mau dipisahkan dari dunia dan mendekat pada Tuhan.
Serupa dengan Kristus = selaras dengan hati Tuhan, inilah tujuan akhir dari penebusan!


