Turnamen antar kampung (tarkam) Garuda Cup di dekat rumah selesai setelah dua bulan lebih. Lapangan Inpres, Larangan Utara.
Saya beberapa kali menonton langsung. Dari tiket 32 besar seharga Rp 10 ribu, naik Rpp 15 ribu, Rp 25 ribu dan finalnya, Minggu, 16 November 2025 bertarif Rp 35 ribu.
Final sore itu mempertemukan Toba FC dengan BBP FC Putra Wonogiri. Babak pertama, ada kejadian menarik. Tendangan penalti dari BBP FC Putra Wonogiri dieksekusi Lucky, pemain asing asal Afrika yang juga top skor kedua turnamen dengan 8 gol, dibatalkan wasit. Bola masuk, gagal ditangkap kiper Yogi Triana. Tapi, sejurus kemudian wasit justru memberi kartu kuning Lucky, menganulir gol, dan memberi tendangan bebas kepada Toba FC.

Aturan FIFA menyebut, hal itu karena penendang melakukan feint (tipuan) ilegal. Penendang boleh mengecoh, tetapi dilarang berhenti total setelah ancang-ancang selesai. Jika melanggar, maka tendangan dibatalkan, penendang diberi kartu kuning, dan ermainan dilanjutkan dengan tendangan bebas tidak langsung untuk tim lawan.
Toba FC menang 2-0, sementara BBC FC Putra Wonogiri yang diarsiteki eks pemain Liga Indonesia Asri Akbar harus puas sebagai runner-up. Padahal, selain menyewa pemain Afrika tadi, tim ini sudah mendatangkan eks bek tengah timnas, Muhammad Roby.
Berakhir sudah hiburan kampung berhadiah total Rp 155 juta ini. Sampai jumpa tahun depan!





