Whoosh Kali Kedua

Ini bukan kali pertama naik Whoosh dari Jakarta ke Bandung. Tapi, ada pengalaman berbeda dari stasiun pemberhentiannya.

Saya pernah menulis di sini saat menggunakan kereta cepat Jakarta – Bandung Whoosh edisi ujicoba alias gratisan. Tarifnya Rp 1. Saat itu diajak bos-bos Kementerian Perhubungan.

Kala kemarin kembali ke Bandung, saya memilih naik Whoosh, biar ga kelamaan manyun di kereta Parahyangan atau travel. Sejak pagi sudah mengamati jadwal kereta di aplikasi Livin’ Mandiri, fitur Sukha. Tapi belum tergerak membeli tiket lewat layanan Mandiri m-Banking itu.. Takut tidak pas jadwalnya. Toh, masih ada kereta sampai jam 20-an.

Akhirnya, saya naik Whoosh 16.10 WIB. Go show. Beli di Stasiun Halim. Harganya Rp 200 ribu, Kelas Ekonomi Premium. Ada juga sih yang Rp 600 ribu di rangkaian yang sama. Kategori First Class. Sementara di tengahnya, Kelas Bisnis dipatok Rp 450 ribu.

Pramugarinya beberapa kali menyapa lewat pengeras suara. “Para penumpang, sebentar lagi Whoosh akan mencapai kecepatan tertinggi 350 km/jam. Perhatikan indikator kecepatan di depan Anda,” ungkapnya.

Kali lain ia mengingatkan,

“Kita akan melewati terowongan kereta terpanjang sepanjang 4,4 kilometer, yang ada ada di wilayah Cikalong Wetan.”

Di setiap sapaan ia selalu mengakhiri dengan salam, “Whoosh, Whoosh, Whoosh, yes!”

Kita tahu, Whoosh, diinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi, Direkalah bahwa Whoosh itu kependekan dari ‘Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat’.

Pukul 16.10 WIB dari Halim, tepat pada 16.40 WIB Whoosh sampai di Stasiun Padalarang. Beda dengan pengalaman pertama, saya turun di sini. Tak perlu sampai Tegalluar.

Dari Padalarang, penumpang turun ke arah rel KA Feeder. Nyaman sekali. Hanya 10-15 menit kami menanti feeder dari Bandung datang. Kereta ini menurunkan calon penumpang Whoosh dari Bandung menuju Halim, lalu mengangkut kami menuju Stasiun Bandung.

“Keberadaan Whoosh sangat membantu. Cepat, praktis,” kata Freddy, seorang bapak 50-an tahun, pekerja bidang sumber daya manusia sebuah korporasi di Bandung yang rutin menggunakan kereta cepat buatan China ini.

Tak sampai 20 menit kami sampai tiba di Stasiun Bandung. Ya, kalau ditotal bisa sejam sih dari Halim ke Bandung. Karena memang Whoosh tak bisa sampai ke dalam kota Bandung.

Memang tak langsung point to point, Jakarta-Bandung, tapi setidaknya tak terlalu lama ada di perjalanan. Memangkas waktu, ala negara maju.

Leave a Reply

Your email address will not be published.