Dokter Wiet Los Palos

Bertemu Dokter Julianto Witjaksono yang sangat rendah hati di praktiknya di Kebon Jeruk.

Ini dokter yang menangani operasi isteri saya, 29 April lalu. Hari ini kami kontrol sekaligus lepas perban. Ia sangat humble, dengan karir yang bisa dibilang paripurna. Pernah eselon satu di pemerintahan, juga sempat menjabat direktur utama RS Universitas Indonesia.

Spesialis kebidanan kandungan, khusunya fertilitas. Lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dokter Wiet -sapaan akrabnya- menyelesaikan Master of Gynaecology Obstetrics, University of Melbourne, Australia, pada 1989. Dokter Wiet lalu fokus pada bidang infertilitas. Ia memahami bahwa menjadi dokter kandungan sekaligus pakar infertilitas tidaklah mudah.

Pria kelahiran Bandung, 14 Juli 1954 itu pernah bertugas di Lospalos, Timor Leste, pada 1980-an. Klikdokter menulis, Di sana ia harus melayani masyarakat dalam medan yang sulit.

“Untuk ke sana harus naik helikopter sekitar sejam atau dua jam. Lokasi itu adalah daerah peperangan, jadi saya ditempatkan di kamp pengungsian. Jadi banyak ibu yang melahirkan dengan cara-cara yang enggak pernah saya lihat waktu pendidikan. Tradisional sekali,” ujarnya.

Dari sekitar 5.000 pengungsi, dr. Wiet memperkirakan bahwa saat itu setiap bulan ada 10 persalinan. Namun, fasilitas persalinan sungguh minim.

Saya yang pernah ke Lospalos, pada 2000 dan 2001 bisa membayangkan kondisinya. Tentu saat dokter Wiet ke sana, situasinya jauh lebih memprihatinkan.

God bless dokter yang hampir 70 tahun tapi tetap enerjik ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.