Aris Idol dan Perjuangan Hidupnya

CAPT atau workshop para admin bandara se-Indonesia menghadirkan bintang tamu pengisi acara yang selalu keren. Setelah tahun lalu mengundang Nidji, kali ini datanglah Aris Idol.

Malam penutupan Civil Aviation Publication Teams di Bogor telah usai. Pembacaan dan penganugerahan pemenang untuk berbagai kategori lomba sudah dibagikan. Tapi, ternyata acara tak kelar di situ. Masih ada bintang tamu yang dinanti. Dialah Aris Idol.

Namanya disebut, 300-an peserta acara mencari. Ternyata Aris datang dari arah pintu masuk. Bersama sang isteri, Rosillia Octo Fany, dan tim kecil yang selalu menyertai penampilannya, pria bernama lengkap Januarisman Runtuwene ini bergerak ke panggung dengan kacamata hitamnya.

Setelah menyanyikan ’Harapkan Sempurna’, lagu kemenangannya pada Grand Final Indonesia Idol kelima pada 4 Agustus 2008, Aris menutup penampilannya dengan ’Bongkar!’

”Selamat ya, Mas Aris, luar biasa naik turun perjalanan hidupnya,” ucap saya saat menggenggam tangannya berfoto bersama. Dengan rendah hati ia membalas dengan berterima kasih dan mengatupkan tangan.

Jalan hidupnya memang penuh turbulensi. Ia mengawali karir menyanyi dari profesi sebagai seorang pengamen KRL Jabodetabek -mungkin saat itu KRL masih boleh ada pengamen- dan juga Terminal Bus Kampung Melayu.

Pun usai sukses menjuarai Indonesia Idol, hidupnya sempat mengalami guncangan. Pada 2019 ia sempat bermasalah dengan hukum karena kedapatan menggunakan narkoba di sebuah apartemen di Jakarta Selatan. Setelah setahun tiga bulan mendekam di penjara, Covid datang membuatnya terjerat hutang.

Aris tak kenal menyerah. Ia pun menjual jahe, donut, dan ngamen di kedai kopi.

Bahkan Aris pun melelang gitar kesayangannya yang ia gunakan sejak audisi Indonesian Idol. Gitar itu dibeli oleh presenter kondang Raffi Ahmad seharga Rp 13 juta.

Hidup memang naik turun, tapi Aris membuktikan ia terus berjuang meski harapan tak selalu sempurna.

Leave a Reply

Your email address will not be published.