Teman-teman, berikut tip sederhana membuat konten Instagram / Tiktok yang menarik perhatian untuk dilikes, comment, dan repost netizen lain
- Video pendek lebih menarik daripada foto
Usahakan konten berupa video pendek, jika terpaksa boleh rangkaian foto, tapi harus dipastikan fotonya asyik, tidak kaku.
Video pendek bisa berupa rangkuman kegiatan, atau pernyataan pimpinan cabang/daerah/divisi organisasi.
Namanya video pendek, jangan terlalu panjang. Maksimal 2 menit. Tiga menit boleh, tapi itu sudah sangat lama, kecuali isinya benar-benar istimewa. Netizen akan cenderung bosan saat melihat video yang terlalu panjang, dan segera scroll video lain di bawah timelinenya.
Untuk video, agar menarik perhatian viewers/netizen, buat hook yang kuat dalam 3 detik pertama
- Bisa menggunakan teks yang provokatif atau menarik di awal video. Misal: Ada apa pasukan GAMKI rame-rame di hari pertama puasa? -untuk post konten bagi takjil di pekan perdana puasa
- Mulai dengan pertanyaan atau pernyataan yang bikin penasaran.
Contoh: “Gak nyangka! Ternyata ini cara mudah dapetin uang dari HP!”
>> ”Gak nyangka! Brigsena GAMKI ikut pengamanan Salat Ied!”
- Beri judul dalam editan sederhana
Dalam pesan visual (video pendek atau kolase foto) usahakan beri judul yang ‘catchy’. Edit dengan aplikasi sederhana seperti Cap Cut dll. Misal: ‘Ubur-Ubur Ikan Lele, Aksi Baksos GAMKI Salatiga, Seru, Lae!’
- Beri musik yang pas
Sesuaikan musik dengan lagu pilihan yang ngetrend dan menarik perhatian. Misal lagu gereja yang cocok, Sal Priadi, Tulus, dll. Jangan sampai musik latar itu ‘beradu’ menutup pesan yang disampaikan, seperti soundbyte/suara ketua cabang saat menyampaikan messagenya.
- Ambil Soundbyte yang ‘Kicky’
Carilah soundbyte/pernyataan/kutipan yang ’nendang’. Jangan panjang-panjang. 30 detik sudah sangat maksimal, yang penting ada tekanan / stressing kuat pesan apa yang disampaikan narasumber pada video itu.
- Pentingnya subtitle
Subtitel atau teks dalam video pendek sangat penting untuk dibuat. Di era seperti saat ini, banyak aplikasi AI (Artificial Intelligent/Akal Imitasi) membantu kita dengan mudah menampilkan subtitel selaras dengan audio yang ada di visualnya.
Sadari, tak semua penonton video pendek Anda punya waktu luang memelototi karya itu dengan seksama. Ada yang nonton video sambil berada di kelas, di tengah perjalanan angkutan umum, atau sambil berkegiatan lain. Di sinilah pentingnya subtitel akan menolong viewers lebih mehamami konteks dan konten yang ditampilkan.
Berikan message pada judul, bukan aktivitas.
Pesan apa yang hendak disampaikan, bukan ’sekadar’ menunjukkan ada kegiatan/event.
Contoh:
Judul yang baik:
Pelantikan DPC GAMKI Halsel, Van Costan dan Sefnat Tagaku Tegaskan Tekad GAMKI Tak Pernah Mati
- Caption yang padat, ringkas, jelas
Video saja tak cukup. Meski di video kita sudah ada judul dan subtitel, tetap perlu menulis caption sebagai penyerta karya kita dipost di IG/Tiktok. Caption jangan terlalu panjang. Singkat, padat, ringkas, menjelaskan resume video / kompilasi foto yang dipost.
- Di akhir pesan, ajak Interaksi dengan Call to Action (CTA)
- Contoh CTA:
- “Tag temanmu yang butuh ini!”
- “Comment kalau relate!”
- “Klik link di bio buat info lengkap!”
- “Setuju ga dengan kegiatan seperti ini?”
- Ada usul lain untuk aksi lintas agama GAMKI di kotamu?
- Beri tagar yang tepat
Untuk bisa masuk ’algoritma’ post feed IG/Tiktok/Youtube, setiap posting sebaiknya diberi tagar. Usahakan beri tagar yang generik, banyak ”temannya” alias tagar yang sudah banyak dibuat. Misal #KonferdaGAMKI #IndonesiaMaju #BaksosRamadan dll
- Kolaborasi dengan kreator lain
- Untuk lebih banyak menjangkau audiens, dobalah duet, stitch, atau collab dengan influencer / akun lain. Misal dengan DPP, DPD, Cabang lain atau tokoh terkenal lain di wilayahmu
- Jangan pelit likes (jempol/love) dan comment di akun lain.
Hidup penuh dengan prinsip resiprokal, berbalasan. Jika akun kita tak pelit memberi jempol/love sebagai tanda like pada postingan orang/akun organisasi lain, maka niscaya akun kita pun akan menerima ’pahala’ serupa.
Open for discuss
Jojo Raharjo
Kabid Media, Komunikasi, dan Informasi DPP GAMKI
081 5555 7343