Porta Sancta 1: Paroki Stefanus, Cilandak, Jakarta Selatan

Tradisi istimewa Tahun Yubileum. Berziarah ke sembilan Pintu Suci di sembilan paroki dari sembilan Dekanat Keuskupan Agung Jakarta. Pemberhentian pertama: Paroki Santo Stefanus, Cilandak, Jakarta Selatan

Porta Sancta atau Pintu Suci merupakan pintu khusus yang hanya dibuka selama Tahun Yubileum. Pintu ini merupakan simbol rahmat dan pengampunan Tuhan. Secara tradisional, Porta Sancta berada di dalam Basilika utama kepausan di Roma.

Pada tahun Yubileum 2025, Porta Sancta tidak hanya terbatas pada basilika utama di Roma. Paus dapat memberikan izin kepada setiap uskup di dunia untuk menetapkan satu atau lebih gereja di keuskupannya sebagai tempat Porta Sancta.

Di Keuskukan Surabaya dan Semarang misalnya, ada lima gereja yang ditetapkan sebagai tempat peziarahan Porta Sancta. Sementara di Keuskupan Agung Jakarta, seluruh paroki di sini, total ada 69 gereja dari sembilan dekanat, ditetapkan sebagai tempat peziarahan Pintu Suci.

Kami berziarah ke sembilan 9 gereja dari sembilan dekanat. Berangkat jam 6 pagi, dua bus dan mobil pribadi, dengan tujuan pertama Gereja Santo Stefanus, Cilandak, Dekanat Jakarta Selatan. Memegang ‘Paspor Peziarah Yubileum 2025’, yang nantinya mendapat stempel ‘visa’ dari setiap tempat peziarahan.

Paroki Stefanus berada dalam reksa pastoral tarekat Kongregasi Imam-Imam Hati Kudus Yesus (SCJ), berdiri sebagai ’pemekaran’ atas tiga lingkungan di wilayah Gereja Santo Yohanes Penginjil, Blok B pada akhir 1960-an. Gedung yang kini ditempati diresmikan pada 1 Mei 1981 melalui panitia pembangunan diketuai Frans Seda, Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan, dan Menteri Keuangan era Orde Baru.

Ada juga diorama salib dibangun atas dukungan dari yayasan yang dikelola oleh Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM dan Menteri Pertahanan dari era Gus Dur, Mega dan SBY. Relief jalan salib yang ada di sekeliling ruang utama gereja beserta dengan lampu tabernakel merupakan buatan perupa Gregorius Sidharta. Di halaman depan gereja terdapat pohon sawo kecil, hadiah dari Sri Sultan Hamengkubowo IX.

Pelindung gereja, Santo Stefanus atau Saint Stephen hadir dalam patung di sekitar pintu samping gereja sejak 15 Oktober 2024. Stefanus merupakan martir pertama, meninggal di usia 29 tahun. Kitab Kisah Para Rasul menulis, Stefanus -yang dipilih langsung para rasul untuk melayani orang miskin, mati dirajam batu disaksikan Saulus, penganiaya orang beriman yang kemudian bertobat dan mengganti nama menjadi Paulus.

”Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka,” merupakan pernyataan terakhir Stefanus sebelum meninggal.

Setelah makamnya ditemukan secara ajaib 4 abad kemudian, relikui -bagian tubuh- Stefanus berada di Roma, Afrika, dan konon sebagian lengan kanannya disemayamkan di Rusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.