Sesuk, Ketika Kehidupan Menembus Lorong Waktu

Buku keenam belas Tere Liye yang saya baca. Berkisah tentang intervensi lini masa kehidupan.

Sekilas ini kisah horor. Bisa juga disebut buku 327 halaman ini sebagai kisah keluarga. Atau science fiction. Alurnya sempat melambat. Tak seseru buku-buku ‘laga’ Tere Liye sebelumnya.

Tokoh utamanya, Gadis, bercerita lewat diary. Ini gaya penulisan lain dari Tere Liye dibandingkan buku-bukunya yang lain. Gadis dengan adiknya Bagus dan Ragil. Plus kedua orang tua yang sangat sibuk. Ayah pebisnis, dan ibu penyanyi sekaligus artis film top dan selebram dengan jutaan pengikut.

Keseruan baru terasa saat keluarga itu pindah ke rumah di pedesaan. Rumah yang selama ini hanya jadi tempat rujukan saat plesir. Namun, kemudian terjadi hal-hal aneh di desa itu. Hewan-hewan ternak mati. Air waduk berubah warna. Pun pohon angker juga ganti rupa. Sayur-sayur kering, dan puncaknya ratusan burung mati berjatuhan dari udara. Kejadian-kejadian ilmiah yang bisa dijelaskan secara ilmiah, tapi kemudian jadi alasan untuk mengusir keluarga Gadis. Mereka menganggap ‘Hantu Jongen’ -mitos lama desa itu- telah kembali.

Klimaksnya, bisa juga anti klimaks, saat Dokter Sesuk, -nama psikiater yang disewa ayah Gadis untuk memulihkan kondisi Bagus membuka diri bahwa Sesuk itu sebenarnya ‘android’. Bukan manusia. Ia membuka masa depan, sebagaimana namanya berarti ‘Besok’. Pun demikian ayah, ibu, dan adik bungsu Gadis sebenarnya juga ‘robot android’. Karena sosok aslinya sudah mati. Too goo to be true.

Ambil saja hikmahnya. Bahwa hidup ini ada linimasa. Lorong waktu. Seperti tangga di lantai dua rumah itu yang membawa kepada cahaya. Dari situ, juga catatan buku harian Gadis, kita bisa mendapat banyak pesan moralnya:

  • Kehidupan keluarga: Kisah tentang dinamika hubungan antar anggota keluarga, terutama antara anak dan orang tua. 
  • Pertumbuhan dan perkembangan anak: Gadis mengalami pertumbuhan dan menghadapi berbagai tantangan dalam proses menjadi remaja.
  • Pentingnya kasih sayang dan dukungan: Keluarga Gadis saling mendukung satu sama lain dalam menghadapi kesulitan.

Novel “Sesuk” pun menjadi sebuah kisah yang mengharukan dan menyentuh, yang mampu menyampaikan pesan-pesan penting tentang kehidupan keluarga, kasih sayang, dan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak-anak. 

Leave a Reply

Your email address will not be published.