Hampir tiga tahun tidak ke Kalimantan Barat. Kali ini, kembali ke Pontianak. Perjalanan kali kelima ke provinsi yang kian terberkati.
Dua kali ke Kalbar sebagai Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, sekali sebagai Ketua DPP GAMKI, sekali sebagai Manajer Komunikasi Program Kartu Prakerja, dan sekarang mendampingi kunjungan kerja Komisi II DPR RI.

’Bumi Khatulistiwa’ selalu menyimpan pesona. Termasuk Kopi Asiang nan legendaris itu. Bedanya, kalau dulu berkunjung ke Warung Asiang nan legendaris di pagi hari bersama sang peracik kopi legendaris yang nyaris tak pernah pakai baju itu, kali ini kami isi waktu usai acara ke gerai barunya. Asiang versi modern, di kawasan A Yani, Kubu Raya.
Peresmian gerai kopi Asiang versi modern ini dilakukan Gubernur Ria Norsan pada 10 April 2025 lalu. Kali itu, tampak sang legend berbatik lengan panjang.

Saat itu, Sonora menulis, pembukaan gerai kopi ini bermanfaat menambah lapangan kerja serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kubu Raya dari pajak restoran.
”Saya pesan kepada Pak Asiang tolong dipertahankan cita rasa yang sudah dibuat, serta teknik peracikannya sehingga rasanya tidak beda dan tetap sama,” ungkapnya.

Gubernur Ria Norsan menambahkan bahwa orang Pontianak kalau bagun tidur memang tidak sah kalau tidak mencicipi kopi terlebih dahulu. Lanjutnya lagi, kopi bagus untuk kesehatan.
”Salah satu fungsinya membuat kita tidak pikun, atau tidak sering lupa,” imbuhnya.
Bersama-sama kawan wakil rakyat dan tim dari Jakarta, kami mengisi waktu di gerai ketiga Asiang ini sebelum balik menuju Bandara Supadio.


