Mujizat Penyediaan Allah di tengah Ekonomi Seret

Rasanya, Firman Tuhan ini pas dalam situasi ekonomi susah seperti ini.

Duit lagi lambat bergerak karena pemerintah menahan anggaran. Efeknya ke mana-mana, orang-orang pun menahan belanja. Tapi, percayalah, Anak Tuhan akan mengalami “penyediaan” karena Allah kita Jehovah Jireh, Allah yang mencukupi.

Ibadah ke-3 GMS Puri, Minggu, 18 Mei 2025, Pendeta Fuji Harsono mendasari dari II Raja-Raja 4:1-7. Kisah minyak janda yang tak habis-habis karena didoakan nabi Elisa.

’Allah yang Menyediakan’ atau ’Mujizat Penyediaan’ menjadi tema kotbah GMS bulan ini.

”Ia Allah, bukan hanya juruselamat kita, tapi juga Allah yang menyediakan,” kata Fuji.

Kisah ’minyak seorang janda’ ini bukan hanya tentang mujizat, tapi juga peneguhan bahwa kita sebagai anak Tuhan, punya Ia sebagai Sang Penyedia.

Jangan lupa juga Filipi 4:19, ”Tetapi Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.”

Di sini ditegaskan, Allah akan memenuhi segala keperluanmu bukan berdasar kondisi ekonomi, kondisi politik, kondisi perusahaan, atau kondisi penjualan usahamu.

“Ia menyediakan, termasuk keperluan yang Anda anggap kecil remeh dan konyol. Kenali dan yakinlah pada siapa yang anda percaya,” tukasnya.

Fuji menambahkan, kita ini diibaratkan sebagai anak domba. Domba adalah makhluk yang tak bisa cari makan sendiri, dan bahkan tak punya pertahanan untuk melawan saat musuh datang. Ia sangat bergantung pada gembalanya, demikian pula seharusnya kita.

”Jangan hidup seperti orang yang tak kenal Tuhan. Jangan kuatir apa yang kau makan minum pakai, Tuhanlah penyedia dalam hidup kita,” urainya.

Ada lima prinsip dibagikan dalam kotbah Ibadah pukul 13.00-14.30 WIB ini.

1. Tuhan memberkati orang yang bertanggungjawab. Dalam hal ini, konteks janda yang bercerita kepada Elisa bahwa hidupnya terlilit utang.

“Tuhan mau Anda menjadi orang yang bertanggung jawab. Jangan lari dari utang-utang Anda,” ujarnya.

2. Tuhan rindu menolong jika Anda mau melibatkan Dia

Posisikan Anda di posisi iman. Tempatkan bahwa Anda akan berkecukupan. Tuhan tidak mau membuat anda kekurangan.

II Korintus 9:8

”Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.”

”Tuhan memang tidak memenuhi semua keinginan Anda. Sesuaikan gaya hidup Anda, sehingga bisa memberi dan menjadi saluran berkat,” ungkapnya.

3. Ubah fokus Anda. Dari apa yang tidak anda miliki, kepada apa yang masih Anda miliki.

Pertanyaan Elisa menarik sekali,  ”Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.”

 4. Mujizat berjalan seiring iman dan ketekunan Anda,

Lakukan bagian yang natural dulu, maka yang supranatural akan datang.

Kembangkan sikap diri dan tingkatkan kapasitas Anda. Belajar datang on time, miliki sebuah planning dalam hidup, tingkatkan skill Anda, dan ambil project lebih jika memungkinkan.

”Perlengkapi diri Anda. Investasikan diri Anda jangan setengah-setengah. Lakukan inovasi dan pengembangan diri. Jangan sampai kesuksesan  menumbuhkan rasa bangga, kemudian rasa bangga itu membunuh ’sense of urgency’ yang membuat kita kemudian jadi tidak berkembang,” urainya.

Fuji kemudian memaparkan berbagi jenis usaha yang mati karena tak berinovasi. Perusahaan penyewa film Blockbuster mati oleh Netflix yang dulu diremehkannnya. Demikian pula Nokia yang tenggelam oleh perkembangan teknologi, dari era Blackberry hingga Apple dan Android, saat sekarang semua ponsel tak lagi punya keypad.

Sebaliknya, Shell yang awalnya perusahaan penjual kerang laut di London sukses saat masuk bisnis minyak. Mazda awalnya berjualan penyumbat botol lalu masuk dunia otomotif. Samsung mulanya berjualan ikan kering dari Korea ke Tiongkok sebelum sukses di dunia elektronik dan smartphone. Semetara itu, Toyota awalnya berjualan mesin tenun sebelum menjadi salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia.

5. Hiduplah sebagai pengelola yang baik atas setiap berkat yang Tuhan percayakan. Elisa berkata, ”Pergilah, juallah minyak itu, bayar hutangmu hiduplah dari lebihnya.”

”Percayalah pada yang Anda  miliki dan kelola, maka Tuhan akan memberikan lebih. Jangan iri pada berkat orang, kelola berkat anda sendiri. Ubah dan turunkan gaya hidup. Tuhan tidak anti pada uang, tapi Tuhan anti pada uang yang menguasai Anda,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.