The Intern, Cara Senior Mengisi Waktu Produktif dan Memaknai Hidup

Robert Anthony De Niro, salah satu legenda film Hollywood. Kini berusia 85 tahun dan terus berkarya. Ini film 10 tahun lalu yang tetap menarik dicerna.

‘The Intern’, bisa ditonton di Netflix.

De Niro memerankan sosok Ben Whittaker, seorang 70 tahun yang masuk usia purna. Duda. Tanpa banyak kesibukan. Film dua jam ini dibuka (dan kemudian diakhiri) dengan komunitas para senior -untuk tak menyebut sebagai lansia- beraktivitas macam sebuah taman di kota sebesar New York.

Film juga dibuka dengan pernyataan Sigmund Freud, psikolog kenamaan di era modern, tentang jalan menuju kebahagiaan.

Freud mengatakan, “Cinta dan pekerjaan. Pekerjaan dan cinta. Hanya itu saja.”

“Love and work….work and love, that’s all there is.”

Demikianlah Ben mendefinisikan dirinya yang sangat punya banyak waktu luang, dan akhirnya menemukan petualangan baru. Magang bersama sebuah perusahaan digital yang sangat berkembang.

Menjadi asisten -literally asisten, bahkan sampai jadi pengemudi- seorang CEO perempuan yang sedang meroket, Jules Ostin. Dari awalnya diabaikan, sampai sang bos merasa menjadi sangat ketergantungan padanya. Dan, Ben memutuskan untuk beristirahat dengan tenang. Kembali ber-yoga dengan komunitasnya.

Hidup memang berada pada dua masalah itu: apakah kita merasa dicintai. Dan, sejauh apa kita merasa diri kita berguna. Dalam kondisi dan pada situasi apapun: sekecil apapun yang kita kerjakan.

Seperti tagline film arahan Nancy Meyers ini, ‘Experience Never Gets Old’.

Leave a Reply

Your email address will not be published.