Kali pertama beribadah di Jakarta Praise Community Church. Menyesuaikan perjalanan kemarin beredar dari Jakarta Timur ke Jakarta Pusat.
First time ke JPCC, Upper Room, Annex Building, bermaksud ikut ibadah terakhir jam 15.00 WIB. Ternyata harus download aplikasi MyJPCC. Ternyata masuk ‘waiting list tiket’. Syukurlah akhirnya bisa kebagian, duduk paling depan pula.
Ibadah terakhir ini dilayani Pastor Jose Carol, yang ternyata juga menyampaikan Firman Tuhan untuk ibadah pertama dan kedua.

Temanya, What’s Stopping You? Hal-hal apa yang membuat kita terhenti dari kreativitas menjadikan diri kita
”Bukan kebetulan tema ‘creative comission’ ini hadir di Bulan Pentakosta. Roh Kudus datang bukan membuat kita sakti tapi untuk menjadikan kita saksi,” ungkapnya.
Berdasar Kejadian 1:28, Tuhan memberi kita ‘cultural mandate’ untuk bermultiplikasi, menaklukkan bumi. Tapi terlebih dari itu, Tuhan mengutus kita untuk menjadi garam dan terang.

“Garam dan terang yang disebarkan, bukan dikumpulkan. Tuhan ingin menjadikan kita garam yang berdampak. Garam itu selain bisa menghentikan pembusukan atau membunuh hama, juga mampu memberi kesuburan. Tak heran jika pupuk urea pun mengandung unsur garam atau NaCl,” ungkapnya.
Karena itu, tak ubahnya fungsi garam, hal-hal yang busuk harus dihentikan, sementara hal-hal yang sehat harus dilakukan.
Jose mengingatkan pula Kejadian 2:15, ”TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.”

Gembala senior JPCC itu menekankan, Tuhan kita merupakan Tuhan yang suka bekerja, dan Ia menikmati pekerjaanNya.
”Taman Eden bukanlah tempat kita untuk stretching di pagi hari atau yoga di sore hari. Tapi, ini merupakan tempat kita mengeluarkan seluruh potensi kita,” ungkapnya.
Lalu, Jose menggambar di white board elektrik yang terpasang di dekat mimbar. Ia menjelaskan, unsur manusia ada roh, jiwa, dan tubuh. Tubuh dan jiwa bergerak secara batiniah, dinamis. Ada pikiran, perasaan, kehendak.
Ada yang visible, ada yang invisible. “Dimensi yang kelihatan akan terpengaruh.oleh yang tidak kelihatan,” ujarnya.
Selanjutnya, Kejadian 11:6 menunjukkan peran Tuhan saat mengacaukan manusia dalam peristiwa pembangunan Menara Babel.
”Berfirmanlah TUHAN: ’Lihatlah, mereka ini satu bangsa, dan mereka semua memiliki satu bahasa, dan inilah yang mereka mulai perbuat, dan sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat mereka lakukan.’
Jose menggarisbawahi, sering kali kita gagal saat kita tidak berani percaya. Tidak berani berimajinasi dan merencakan sesuatu.
”Waktu lahir, imajinasi kita 100 persen. Saat umur 5 tahun, tinggal 95 persen. Begitu berkurang terus, sampai dewasa, usia 25 tahun, saat berpikir dengan otak depan, kemampuan imajinasi kita tinggal dua persen,” urainya.
Semakin pakai logika, kita semakin gagal berimajinasi dan mengeluarkan kreativitas kita. Ada potensi yang lumpuh. Menurutnya, ’creativity is applied imagination’. Kreativitas adalah imajinasi yang diejawentahkan.
Jose memberi contoh saat Abraham dijanjikan punya keturunan sebanyak bintang di langit dan pasir di laut. Realitanya, isterinya, Sara, masuk masa menopause. Saat itulah Tuhan mengajaknya ke luar dan meminta Abram menghitung bintang di langit.
Demikian pula saat Nuh diminta membuat bahtera. Tuhan memintanya berimajinasi, bukan mengetik prompt pada Chat GPT.

”Kepada yang muda, Tuhan menberi visi, kepada yang tua, ia memberi mimpi. Imajinasi.Apapun bidang saudara ada benih yang Tuhan taruh dalam saudara. Segera eksekusi itu. Bikin buku, kedai roti baru, toko sepatu, dan lain-lain. Imajinasi tak akan jadi apa-apa kalau tak ditindaklanjuti,” tukasnya.
Ia mencontohkan, bak brand sepatu dengan tagline ‘just do it’, maka kita harus berani melangkah ke luar.
”Generasi emas akan terjadi, jika ada generasi yang percaya bahwa yang mustahil bisa jadi kenyataan. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kita percaya, 2045, Indonesia akan jadi negara yang dibanggakan,” pungkasnya.
“…. Your name is healing
Your name is life
Break every stronghold
Shine through the shadows
Burn like a fire
Shout Jesus from the mountains
Jesus in the streets
Jesus in the darkness, over every enemy
Jesus for my family
I speak the holy name
Jesus,…”
(I Speak Jesus, Charity Gayle)