Banyak daerah punya kuliner khas. Di Lampung, ada Bakso Sony nan legendaris dan ikonik.
Usai rangkaian acara di Kantor Gubernur Provinsi Lampung dan bolak-balik dari kota ke Bandara Radin Inten II, Branti, kami hendak check-in di Hotel Horison Lampung.

Namun, sebelum ke hotel, teringat untuk singgah di bakso yang paling dicari orang jika jalan ke Lampung. Bakso Sony, namanya. Ternyata, titel lengkapnya: Bakso dan Mie Ayam Son Haji Sony, Wolter Monginsidi, Lampung.
Ada disclaimernya di sana: silakan komplain jika dalam semangkok bakso tidak berisi 6 butir bakso. Variannya beraneka: ada bakso iga, bakso mie, bakso polos, mie ayam, dan juga aneka pempek.

Sayangnya, untuk menunggu bakso terhidang di meja makan perlu waktu lumayan lama. Bahkan melebihi durasi terbang dari Jakarta ke Lampung yang 27 menit itu.
”Tungkunya kecil, Mas. Jadi ya harus satu-satu per porsi,” kata seorang pelayan. Padahal, kami datang berdelapan.

Bakso Son Haji Sony sudah menemani masyarakat Provinsi Lampung dan sekitarnya kurang lebih sudah 40 tahun. Cabangnya ada di 17 outlet di Bandar Lampung dan kabupaten sekitarnya.
Sebagai kenangan sudah ke Lampung, tak afdol juga bila ke Provinsi ’Sang Bumi Ruwa Jurai, Satu Bumi Dua Jiwa’ tanpa ke Bakso Sony!
