Satu dari lima kotbah Pendeta Philip Mantofa di pekan pertama Oktober 2025. Sesi ini terkait Naomi dan Rut.
”Sesusah-susah cari jodoh, lebih susah melihat pernikahan anakmu tak bahagia. Sesusah-susahnya cari jodoh, lebih susah pernikahan yang seperti neraka. Percayalah, pada dasarnya Tuhan sudah menyiapkan masing-masing seorang buat kita yang minta,” ungkapnya.
Kisah Rut 1 berkisah tentang Naomi dan dua menantunya -Orpa dan Rut- yang orang Moab, bukan bagian dari Israel.
”Jangan pakai doa untuk memanipulasi Allah. Doa tak bisa menggantikan Firman yang adalah kebenaran,” kata Philip.
Doa tak akan membuat Allah kesengsem pada kita, jika kita tak patuh pada kehendakNya.
”Kalau orang jadian dengan orang yang timpang, tak percaya pada Tuhan, ia tak punya jaminan anak-anaknya akan dididik dalam Kristus,” tegasmya.
Ia mengingatkan, gereja dan keluarga harus berkerjasama. Untuk itu, jangan lengah dalam mendidik anak kita.
”Kalau kita kompromi pada hal-hal simpel, lama-lama Tuhanmu pun akan kamu jual,” ingatnya.

Pastor Philip bertanya, apakah kita mengikut Tuhan Yesus atau memeluk agama Kristen?
”Jangan masuk gereja atau ikut Yesus hanya demi memeluk agama. Tuhan tak terima kita setengah matang. Kita tak bisa ikut Tuhan seperti membajak sambil menoleh ke belakang,” urainya.
Pastor Philip menganalogikan, Injil bak bejana tanah liat. Manusialah yang menjadi tanah liat, mendapat kepercayaan dari injil itu. Injil bak air hidup yang terpisah dari termosnya
Philip menekankan, Naomi mengalami recycle sejati sampai jadi nenek moyang Yesus, sementara Rut benar-benar percaya pada Yesus.
“Kalau sekarang kita ditekuk-tekuk oleh Tuhan, nurut wae. Ia tahu yang terbaik untuk kita,” pungkasnya.
Selengkapnya di sini

