Akhir 2025 dan Ending Salvatore Surabaya

Selalu ada kesedihan saat mengetahui berita ada media menggulung tikarnya.

Demikian pula ketika akhir 2025, 31 Desember ini Radio Sonora Surabaya mengakhiri siaran dan mematikan antena pemancarnya.

Saya bergabung saat namanya Radio Salvatore, bersiaran di 97,75 FM, pertengahan 1999. Saat itu, seperti sebuah jawaban doa. Beberapa saat sebelumnya baru kehilangan pekerjaan. Majalah Penabur tempat saya bekerja kali kedua dalam perjalanan jurnalisme profesional, dilikuidasi.

Mengikuti wawancara kerja dengan mas Rudy Susanto, masuk kerja bareng penyiar Pratu Rahma Esti. Lamaran saya sebagai reporter radio. Belajar liputan lalu-lintas, kali pertama liputan news pada kebakaran gudang di Margomulyo, liputan sepak bola, unjuk rasa, dipilih untuk dua pekan liputan Sidang Istimewa MPR 1999 di Jakarta, hingga berhenti pada akhir Juni 2001 karena hendak bermuhibah pelayanan sosial ke Timor Leste.

Bagi perjalanan karir saya, meski hanya sekitar dua tahun bekerja, menjadi jurnalis Radio Salvatore Sonora Surabaya menyimpan memori dan memberi kontribusi penting. Kepercayaan diri, mengembangkan jaringan, dikenal orang, dan belajar banyak hal.

Jadi, jika hari ini Salvatore undur diri, tentu ada rasa kehilangan sangat.

Mas Ekky Dirgantara, senior saya di Radio Salvatore, menulis perjalanan radio ini dalam laman Facebooknya.

Dari Radio Salvatore ke Sonora Surabaya: Jejak 58 Tahun Sebuah Radio Kota

Radio Salvatore merupakan salah satu radio swasta lokal yang lahir pada fase awal perkembangan industri penyiaran di Surabaya. Stasiun radio ini berdiri pada 15 Desember 1967, menempatkannya sebagai bagian dari generasi awal radio non-pemerintah yang tumbuh setelah era Radio Republik Indonesia (RRI) mendominasi lanskap siaran nasional.

Awal Berdiri di Jalan Dinoyo

Pada masa awal operasionalnya, Radio Salvatore menjalankan kegiatan siaran dari kawasan Jalan Dinoyo, Surabaya. Dari lokasi ini, radio tersebut membangun basis pendengar perkotaan dengan format hiburan dan informasi yang menyesuaikan karakter masyarakat urban Surabaya akhir 1960-an.

Sebagaimana radio-radio sezamannya, Radio Salvatore berkembang secara bertahap, baik dari sisi teknis pemancar, organisasi, maupun jangkauan siaran.

Perpindahan ke Jalan Embong Tanjung

Seiring pertumbuhan operasional dan kebutuhan ruang yang lebih representatif, Radio Salvatore kemudian memindahkan studio dan kantor ke Jalan Embong Tanjung, Surabaya. Kawasan ini pada masanya dikenal sebagai pusat bisnis dan aktivitas media, mencerminkan fase konsolidasi Radio Salvatore sebagai radio kota yang semakin mapan.

Perpindahan ini juga menandai upaya profesionalisasi manajemen serta peningkatan kualitas produksi siaran.

Integrasi ke Jaringan Sonora Kompas Gramedia

Memasuki fase konsolidasi industri media nasional, Radio Salvatore Surabaya kemudian diakuisisi dan diintegrasikan ke dalam jaringan Sonora, yang berada di bawah naungan Kompas Gramedia melalui Kompas Gramedia Radio Network.

Sejak saat itu, stasiun ini beroperasi dengan nama Sonora FM Surabaya, mengadopsi format, standar program, serta sistem jaringan yang seragam dengan Sonora di kota-kota lain di Indonesia. Meski berada dalam jaringan nasional, Sonora Surabaya tetap mempertahankan karakter lokal dalam konten siarannya.

Studio Era Sonora di Darmo Permai

Dalam periode operasional sebagai Sonora FM Surabaya, kegiatan siaran dan administrasi berlokasi di Ruko Permata Hijau, Jl. Raya Darmo Permai Utara No. 74–80, Surabaya. Lokasi ini menjadi pusat aktivitas terakhir stasiun sebelum penghentian siaran.

Mengakhiri Siaran pada 31 Desember 2025

Pada 31 Desember 2025, Sonora FM Surabaya secara resmi mengakhiri siaran on air. Keputusan tersebut merupakan bagian dari kebijakan strategi bisnis Kompas Gramedia Radio Network, yang melakukan evaluasi keberlanjutan usaha radio di sejumlah kota di Indonesia.

Penghentian siaran ini merupakan keputusan korporasi dan tidak disertai pernyataan pembubaran badan hukum maupun kepailitan perusahaan.

Penutup

Dengan berakhirnya siaran Sonora FM Surabaya, perjalanan Radio Salvatore yang telah berlangsung selama 58 tahun menjadi bagian penting dari sejarah radio swasta di Surabaya. Dari radio lokal di Jalan Dinoyo, berpindah ke Embong Tanjung, hingga menjadi bagian dari jaringan nasional Sonora, stasiun ini mencerminkan dinamika panjang industri radio di Indonesia.

Selamat jalan Salvatore Sonora Surabaya, masa operasi berakhir, tapi kenangan dan sejarah tak akan pernah hilang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.