"the future belongs to those who believe in the beauty of their dreams, masa depan adalah milik mereka yang percaya kepada keindahan mimpi-mimpinya.."
BAGAIMANA PERKEMBANGAN TERBARU DI GELORA BUNG KARNO JAKARTA PASCA PERTANDINGAN ANTARA INDONESIA ELEVEN MELAWAN LIVERPOOL?// REKAN KAMI JOJO RAHARDJO TELAH BERGABUNG BERSAMA KITA…///
JOJO RAHARJO/ BAGAIMANA TANGGAPAN DARI PARA LIVERPUDLIAN INDONESIA DENGAN PERTANDINGAN YANG BARU SAJA BERLANGSUNG?
>> PERMAINAN TIMNAS PUN JUGA PATUT MENDAPAT PUJIAN KARENA BISA MENAHAN SKOR TAK TERLALU BANYAK KEBOBOLAN/ BUKAN?//
(LEAD)
PENGGEMAR SETIA LIVERPOOL BENAR-BENAR TAK MENINGGALKAN KESEMPATAN UNTUK MELIHAT SECARA LANGSUNG IDOLA MEREKA SELAMA DI JAKARTA// APALAGI/ TADI MALAM/ SETELAH TIGA HARI BERADA DI TANAH AIR/ PENGGAWA SI MERAH MELAKUKAN LATIHAN TERBUKA DI GELORA BUNG KARNO// KESEMPATAN INI PUN TAK DISIA-SIAKAN LIVERPUDLIAN//
(ROLL PKG)
*boleh dikasih back sound bang soalnya atmonya minim banget-ada di source pagi ini
roll antusiasme penonton
(LEAD IN)
REP/CAM: JOJO RAHARJO
SLUG: FOWLER DATANG
TITTLE: LEGENDA LIVERPOOL KUNJUNGI PALMERAH
DATE: 190613
CARD:
BILA ANDA LIVERPULDIAN SEJATI/ ANDA TENTU MENGENAL ROBBIE FOWLER/ LEGENDA LIVERPOOL DI ERA 90-AN// DALAM KUNJUNGANNYA KE INDONESIA/ LIVING LEGEND LIVERPOOL INI MENYEMPATKAN DIRI DATANG KE KANTOR REDAKSI TABLOID BOLA//
(ROLL VO)
REDAKSI TABLOID BOLA DI DAERAH PALMERAH BARAT/ JAKARTA SELATAN/ KEDATANGAN TAMU KEHORMATAN/ LEGENDA HIDUP LIVERPOOL/ ROBBIE FOWLER//
KEDATANGAN MANTAN PENYERANG “THE REDS” KE TANAH AIR INI/ TAK LAIN UNTUK MEMPROMOSIKAN KEDATANGAN KLUB SEPAK BOLA ASAL INGGRIS LIVERPOOL KE INDONESIA PADA 20 JULI 2013 MENDATANG//
FOWLER PUN MENEGASKAN/ LIVERPOOL AKAN DATANG KE INDONESIA DENGAN KEKUATAN PENUH BERSAMA SELURUH PEMAIN BINTANG//
PEMAIN YANG PERNAH MERUMPUT DI MUANGTHONG UNITED INI JUGA SEMPAT MENCOBA BEBERAPA MENU INDONESIA YANG DISUGUHKAN//
REP/CAM: JOJO RAHARJO/LAILY
SLUG: LAGA INDONESIA-BELANDA
TITTLE: PERSIAPAN BELANDA
DATE: 070613
CARD:
[[LEAD]]
TIMNAS BELANDA MEYAKINI/ SEMANGAT JUANG PASUKAN GARUDA AKAN MEREPOTKAN MEREKA DALAM LAGA PERSAHABATAN ESOK// PELATIH LOUIS VAN GAAL/ MENYADARI ANAK ASUHNYA HARUS BERKOSENTRASI SEJAK PELUIT PERTAMA BERBUNYI// ROBIN VAN PERSIE DAN KAWAN-KAWAN MENYIAPKAN PERMAINAN SEBAIK MUNGKIN// BELANDA HADIR LEBIH DARI SEKEDAR MENGHIBUR// MEREKA TAMPIL UNTUK MEMENANGKAN DUEL//
JOJO RAHARJO DAN LAILY YUNIANTI MERANGKUM LATIHAN TERAKHIR MEREKA DI STADION UTAMA GELORA BUNG KARNO//
Special thanks to Riga Danniswara
Inilah saatnya bernyanyi, “Deutschland, Deutschland über alles, über alles in der Welt…”
* Tulisan ini dibuat awal Maret, dan dimuat di Majalah Cosmopolitan Men yang terbit akhir April 2013
Final Liga Champions 2012 di Allianz Arena, Munich, bak anomali bagi sepakbola indah. Bayangkan, juaranya adalah tim yang tidak dominan di lapangan. Pemenangnya milik mereka yang menciptakan peluang lebih minor. Ditambah lagi, kekalahan nan menyesakkan melalui tos-tosan adu kiper itu terjadi di depan 62.500 pasang mata penonton di stadion, yang kebetulan dihelat di markas salah satu tim finalis.
Mereka bekerja tanpa jelas akan bisa menyetor uang untuk isterinya atau tidak.
Sore ini, ramai beredar twit dari seorang pemain bola, cur-col alias curhat colongan tentang nasibnya sebagai olahragawan profesional. Indonesian Super League (ISL) telah bergulir lebih dari sepekan, tapi -baru diketahui- ternyata para pemain sepakbola itu bekerja tanpa ikatan kontrak. Kicauan dari Gustavo Lopez, gelandang Persela Lamongan itu memang belum dikonfirmasi. Ia hanya berteriak, “ISL sudah mulai tapi belum ada kontrak kita. Di mana kontrak?”
Timor Leste memberi Nil Maizar sederet catatan panjang, sebelum pekan depan membawa Timnas Indonesia berangkat ke Kuala Lumpur.
Dua bulan di awal 2000-an, untuk sebuah kegiatan sosial, saya terdampar di sebuah desa di ujung timur Timor Leste. Di Kampung Baduro, salah satu pelosok Distrik Lautem, tak ada hiburan modern yang dapat dinikmati warga. Tak ada listrik, pun tak ada bahan bacaan rutin. Angkutan pedesaan menuju ibukota distrik yang berjarak 1,5 jam perjalanan, hanya hadir sekali sehari.
Tim sebesar Liverpool menganggap Liga Eropa bak kompetisi khusus pemain pengganti.
http://www.youtube.com/watch?v=gkdiDJPIuTg
Mimpi apa Adam Morgan dan Conor Coady bisa terbang ke Rusia sebagai pemain tim utama Liverpool, dan juga menuai debut dalam pertandingan resmi? Ngidam apa pula Jon Flanagan kembali tampil menjaga lini belakang Liverpool, setelah pada partai pembuka Liga Inggris 2011/2012 dicerca sebagai biang kesalahan gagal menjaga keunggulan Liverpool atas Sunderland? Ada niat apa pula memainkan Joe Cole –yang dianggap mementaskan pertandingan terakhirnya berbaju The Reds di babak 16 besar Capital One Cup melawan Swansea? Permainan buruk Cole saat itu menuai kritik pedas dari Brendan Rodgers dan kemudian agennya berujar mereka mendapat banyak tawaran bagi Cole dari klub Rusia dan Perancis.
Pertandingan istimewa Steven Gerrard gagal mengangkat Liverpool menuju 10 besar.
Steven Gerrard mengingat 5 November sebagai sore yang istimewa. Laga kesepuluh Liverpool di Liga Inggris musim ini sekaligus menjadi peringatan penampilannya ke-600 bersama tim senior Liverpool di semua ajang, sejak penampilan perdananya pada 29 November 1998. Gerrard muda terus berkembang, dari seorang pemain pengganti Vegard Heggem di menit akhir pertandingan, meraih predikat kapten lima tahun kemudian –menggantikan Sami Hyypia- dan sampai sekarang menjadi ikon tak tergantikan di lini tengah The Reds.
Sayang, peristiwa bersejarah dalam hidupnya tak diimbangi dengan oleh-oleh yang didamba 44.803 penonton Anfield: raihan tiga poin. Liverpool hanya mampu mengoleksi satu poin di kandang sendiri, gagal meraih kemenangan ketiga, dan masih dua strip di bawah posisi 10 besar.
Pencapaian terbaik musim lalu lepas dari genggaman Liverpool.
http://www.youtube.com/watch?v=IhD1si3S0YQ
Maksud hati coba-coba pemain pelapis dan memberi rehat pemain utama di tengah padatnya jadwal Liga Inggris dan Liga Eropa, Liverpool harus rela kehilangan gelar juara Piala Liga. Perihnya, kalah KO itu diterima di kandang sendiri, 1-3 di Anfield, dari klub yang pernah dibela manajer Liverpool Bredan Rodgers dan gelandang pengumpan terbaik mereka, Joe Allen.