Salah satu rangkaian Perayaan Paskah yang membongkar hakikat manusia.

Hari Minggu sebelum Paskah, Yesus masuk Yerusalem, dan gemparlah kota itu saat orang ramai mengelu-elukannya laksana panglima perang, “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!”
Tapi tak sampai sepekan kemudian, juga di kota yang sama, orang-orang itu menunjukkan inkonsistensi, sifat paling mudah ditemui dalam manusia. Saat itu Wali Negeri Pontius Pilatus menawari penduduk Yerusalem, siapa kriminal yang bakal mendapat grasi di Hari Paskah, Yesus Barabas, atau Yesus yang disebut Kristus? Gerakan rakyat memilih penjahat kelas kakap, Yesus Barabas, mendapat kebebasan, sementara Yesus satunya –yang sebelumnya mereka puja bak pahlawan- mendapat vonis eksekusi mati.