Ini tentang film, Love for Sale, yang lagi diputar di berbagai bioskop di Indonesia. Tentu saja saya menulis artikel ini bukan karena saya kebagian main beberapa detik di film berdurasi 104 menit produksi Visinema itu, tapi karena karya-karya garapan Andibachtiar Yusuf emang selalu keren.
Membuat Film yang Dikenang Banyak Orang
Dalam buku ‘Menjadi Indonesia’, produser dan pemilik Visinema Pictures Angga Dwimas Sasongko menirukan pernyataan Andibachtiar Yusuf. “Gua butuh karya yang bisa diingat orang secara universal, tanpa ada batasan budaya dan geografis. Gua yakin Love for Sale lah barangnya,” kata Ucup –panggilan sutradara yang telah menghasilkan tiga karya fiksi panjang, tiga documenter panjang dan beberapa film pendek itu.