Artikel ini dimuat di http://sport.detik.com/aboutthegame/read/2016/02/12/135043/3140467/425/gelisahnya-garis-keras-yogya
PSIM adalah sebuah sejarah. Big history. Dan anak-anak muda itu tak ingin mendengar Laskar Brajamusti hanya sebagai ‘his story’.
Ruangan berukuran separuh lapangan badminton itu ada di kawasan Sagan. Sedikit nyempil dari keriuhan Yogyakarta yang kian padat dengan hotel, kafe, dan sampah reklame. Beberapa anak muda rajin bersekutu di situ. Mereka ‘mengoplos’ aneka topik sepakbola nasional, berbincang riang tentang masa lalu yang masih diyakini kembali bangkit di masa datang. Mereka anak-anak muda yang merindukan kebangkitan PSIM Yogyakarta sebagai salah satu ikon sepakbola nasional.