Liputan Fellya Hartono tampil berbeda, karena mewawancarai seorang calon anggota legislatif.
Berbeda dengan liputan kampanye lain dalam tugas Jurnalistik Televisi Universitas Multimedia Nusantara, karya Fellya menjadi istimewa karena ia mewawancarai Maryana, caleg Partai Demokrat nomor urut 3 untuk Daerah Pemilihan VII untuk DPRD DKI Jakarta. “Optimisme saya 99 persen, sisanya milik Allah,” kata Maryana.
Liputan ini memiliki nilai tambah karena kualitas gambarnya bagus, belanjaan visual memadai, serta latar suara yang pas menyajikan sayup-sayup orasi serta nuansa hiburan acara kampanye.
Kalaupun ada kurangnya, video jurnalistik ini tak dilengkapi dengan teks alias CG yang seharusnya tampil di layar untuk menekankan topik pembicaraan reporter dan narasumber. CG yang bisa muncul antara lain: Meriah, Kampanye Partai Demokrat di Lapangan Blok S, Jaksel, Maryana Usung Isu Wanita Pro Rakyat, Maryana Cari Simpati dengan Blusukan, dan Caleg Demokrat Prioritaskan Masalah Kesehatan.
Satu hal lain, video ini juga menampilkan visual Farhat Abbas, figur publik yang juga caleg Partai Demokrat tampil di atas panggung. Namun, sayang, tak sekalipun Fellya menyebut keberadaan pengacara yang mencoba merintis jalur politisi itu. Padahal, dengan menyertakan adanya Farhat di liputannya, reportase Fellya bisa lebih banyak dilirik pemirsa.
Nilai plus sebagai jurnalis
Fellya memiliki keuntungan khusus dari aktivitasnya sebagai jurnalis di UMN. “Saya merasa beruntung karena memiliki kartu PERS dari UMN Broadcaster. Kartu PERS tersebut memudahkan saya untuk melakukan liputan, bahkan dapat dengan mudah mendapat free access hingga masuk ke wilayah khusus untuk media,” kisahnya.
Perempuan yang akrab disapa Fey Zheng ini juga punya cerita di balik pengalaman liputannya. saya sempat melakukan adu mulut dengan penjaga keamanan di lokasi kampanye. Awalnya, saat penjaga keamanan mengizinkannya masuk ke area depan panggung sekaligus tempat khusus untuk media. Mereka berkata, “Media hanya boleh meliput dibawah panggung, tidak boleh naik ke atas.” Namun Fey ngotot dan berargumen, “Loh, kok itu dari SCTV diperbolehkan naik ke atas panggung? Saya juga sama-sama dari media, berarti boleh juga dong.” Kemudian penjaga keamanan tersebut tidak bisa menjawab argumennya, dan mengizinkan Fey untuk melakukan liputan hingga naik ke atas panggung. Benar-benar sebuah pengalaman nyata dalam menjalankan tugas jurnalistik.
Dalam proses liputan ini, Fey menggunakan kamera merk Sony tipe HXR MC50P, microphone beserta kabel extension-nya, pinjaman dari kampus. “Saya tidak menggunakan tripod, karena ingin belajar untuk memaksimalkan kemampuan handheld saya dalam menggunakan kamera,” paparnya.
Two thumbs up, Fey!
One Reply to “Sembilan Puluh Sembilan Persen Optimisme Caleg Demokrat”