Karena Basuki Tak Pernah Berjalan Sendiri

Ahok adalah simbol perlawanan terhadap korupsi dan praktek main-main anggaran. Jabatan tak lagi dianggapnya penting. 

Bak Will Smith yang berjalan sendirian dalam film I am Legend, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak pernah ambil pusing. Ia pun tak pernah takut saat 95 dari 106 anggota DPRD DKI Jakarta menandatangani hak angket untuk menjatuhkan dirinya. Bagi Ahok, perjuangannya melawan ‘dana siluman’ alias dana rekayasa DPRD Rp 12,1 triliun –dari total APBD DKI Rp 73 triliun- rupiah lebih penting daripada mempertahankan jabatan gubernur.

Sebagaimana dikutip Tempo, Ahok membeberkan dana-dana yang besarannya tak masuk akal itu, antara lain:

– Pengadaan buku trilogi Ahok: Nekad Demi Rakyat Rp10 miliar

– Pengadaan buku trilogi Ahok: dari belitung menuju istana Rp10 miliar

– Pengadaan buku trilogi Ahok: Tionghoa Keturunan Ku Indonesia Negara ku membangun Rp10 miliar

Ahok bak Will Smith. Siap sendirian memerangi kejahatan.
Ahok bak Will Smith. Siap sendirian memerangi kejahatan.

– Pengadaan alat peraga robotika untuk SMA/SMK Rp10 miliar
– Pengadaan CNC simulator untuk sekolah Rp4 miliar
– Pengadaan modul sertifikasi test of english for international communication Bridge (TOEIC) Rp20 miliar
– Profesional development for teacher melalui pelatihan guru ke luar negeri Rp25,5 miliar
– Perlengkapan smart learning system SD Rp4,5 M
– Perlengkapan smart learning system SMP Rp4,5 M
– Buku pedoman Komite Sekolah SD Rp500.000.000
– Buku pendoman Komite sekolah SMA Rp500 juta
– Buku pedoman komite sekolah SMP Rp500 juta
– Buku Pramuka Rp 1 miliar
– Pengadaan alat peraga pendidikan anak usia dini bantuan untuk PAUD Rp 15 miliar
– Pengadaan peralatan audio class SD Rp 4,5 miliar
– Pengadaan audio class SMA/SMK Rp 4,5 miliar
– Pengadaan peralatan audio class SMP Rp3,5 miliar
– Pengadaan sains bidak teknologi rekayasa SMKN 1 Jakpus Rp3 miliar
– Pengadaan sains bidang teknologi rekayasa SMKN 26 Jaksel Rp3 miliar
– Pengadaan sains bidak teknologi rekayasa SMKN 34 jakpus Rp3 miliar
– Pengadaan sains bidang teknologi SMKN 39 jakpus Rp 3 miliar
– Pengadaan sains bidang teknologi SMKN 5 Jaktim Rp3 miliar
– Pengadaan sains bidang teknologi SMKN 52 jaktim Rp3 milar
– Pengadaan sains bidang tekonologi SMKN 54 jakpus Rp3 miliar
– Pengadaan sistem pengembangan model pelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi Rp 15 miliar
– Penyediaan cctv online sistem SD Rp 4,5 miliar
– Penyediaan cctv online sistem SMA/SMK Rp 4 miliar
– Penyediaan cctv online sistem SMP Rp 4,5 miliar

Rp 12 triliun bukan angka kecil. Dana siluman bisa dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.
Rp 12 triliun bukan angka kecil. Dana siluman bisa dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.

Ahok tak gentar. Ia disambut senyum simpul Presiden Jokowi saat mengadu ke Istana terkait rencana ‘diangket’ oleh legislator. Dua sahabat ini bertemu kembali. Saat Jokowi susah dan dalam dilemma menghadapi rumitnya pemilihan kapolri yang berimbas pada kriminalisasi komisioner KPK,  presiden memilih ke Balai Kota. Menemui sahabatnya, dengan dalih ‘berobat sakit gigi’. Kini, saat Ahok yang ditimpa musibah, sang ‘dokter gigi’ pun take away  ke istana.

Tadi malam, seorang kawan di ‘lingkaran dalam’ Balai Kota berkisah lewat pesan WhatsApp. Menurutnya, apa yang diungkap Ahok ini benar adanya, dan terjadi jauh sejak era gubernur-gubernur sebelumnya. “Misalnya, pengangkatan walikota dan bupati di DKI yang merupakan PNS eselon dua, harus sepersetujuan DPRD. Untuk membuat mulus, ada ‘mahar’ yang berasal dari dana siluman tadi,” paparnya. Akibatnya, camat dan lurah terpaksa membuat SPJ fiktif, demi mulusnya misi tersebut. Proyek seperti ini sudah ‘tahu sama tahu’ antara DPRD dan eksekutif Pemprov, karena beberapa mata anggaran juga dipakai untuk modus ‘turba –turun ke bawah’ serta kampanye anggota DPRD saat masa pemilu berlangsung. Ahok mendapat apresiasi karena berani memutus konspirasi ini.

Ramai-ramai dukung Ahok. Isunya" Lawan Begal APBD DKI.
Ramai-ramai dukung Ahok. Isunya” Lawan Begal APBD DKI. (Foto CNN Indonesia)

Ahok tak perlu gentar. Selain bersama dengan kebenaran, tak sedikit warga Jakarta mendukungnya. Membawa nama sebagai ‘Teman Ahok’ –sebagaimana diberitakan CNN Indonesia, ratusan warga Jakarta melakukan penggalangan dukungan melalui petisi dan tanda tangan di Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (1/3).

Ahok siap jadi martir demi transparansi pemrintahan yang benar. Demi e-budgeting, yang memungkinkan transparansi anggaran, ia rela lepas dari jabatan gubernur.

Ahok pun mengatakan hal itu kepada Jokowi. “Paling saya dipecat tahun depan, Pak. Tapi e-budgeting Bapak tetap jalan. Saya siap saja jadi tumbal,” kata mantan politikus Gerindra itu.

Berseloroh, mantan Bupati Belitung Timur dan anggota DPR dari Partai Golkar ini menyatakan, jika benar jatuh dari jabatannya karena hak angket ‘dana silumen’, Ahok akan melamar menjadi Kepala Badan Urusan Logistik. “Dipecat, Gue lamar jadi Kabulog, Gue beresin masalah beras semua,” ujar Ahok setelah menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/02/2015).

Saat dirinya ditanya kenapa memilih menjadi Kabulog, Ahok mengatakan ingin membereskan masalah nasi.  “Ya beresin nasi dong. Paling penting kan nasi. Kita orang melayu yang paling penting perut,” kata Ahok sambil tertawa.

Leave a Reply

Your email address will not be published.