Bepe dan Karir Baru Motivatornya

Catatan kritis mencermati babak baru Bambang Pamungkas di atas podium.

BepebolaAkhirnya, kemarin (6/6) video mantan kapten tim nasional Bambang Pamungkas –akrab disapa Bepe- saat memulai perjalanan anyarnya sebagai pembicara publik, resmi dirilis. Sebenarnya pengen juga menyaksikan langsung event yang dihelat akhir April lalu di Gedung Usmar Ismail, Jakarta Selatan ini. Sayang, kala itu acara bertajuk ‘#Bepe20 Bicara Battle of Life, Antara Cinta vs Tanggung Jawab’ bertabrakan dengan jadwal kerja. Selain itu, maksud hati hendak mengirim tim liputan untuk mengabadikan momen historis ini, namun ternyata acara itu dinyatakan tertutup bagi kamera. Dilematis sih. Di satu sisi, Bepe butuh banyak ekspose dalam dunia barunya. Di sisi lain, penyelenggara even menerapkan ‘profesionalisme full’ saat ada media video online yang membeli hak siarnya secara eksklusif.

Per Senin (6/6) Vidio.com  -media online yang memiliki hak istimewa itu- mengunggah videovideo stand-up Bepe yang konon tampil lebih dari sejam. Potongan-potongan visual ini ditampilkan di laman Jebreeet TV, milik Valentino Simanjuntak, penggagas acara sekaligus coach Bepe pada pijakan barunya ini. Valen Jebret sekaligus tampil sebagai pemain ‘partai tambahan’ pada malam dengan Bepe sebagai pemilik ‘partai utama’.

Bepe mengawali kuliah motivasinya dengan menunaikan kewajiban membaca para sponsor pendukung yang terkesan disebut sambil lalu dan berharap nama-nama itu lekas kelar. Ah, seandainya striker Persija ini bisa membunuh demam panggung di menit pertama semudah seorang penyerang mencetak gol cepat dari kick-off. Bayangkan seandainya Bepe me-‘mention’ setiap institusi pendukungnya dengan kalem serta diselingi humor saat memprofilkan satu demi satu merek itu. Bukan hanya ia akan menang di babak awal pertandingan, tapi sang ‘klien’ pun tak akan merasa disebut sebatas kewajiban kontrak.

Ayah tiga puteri ini memulai ceritanya dengan mencuplik kutipan “The worst battle you’ll have to fight is between what you know and how you feel. Pertarungan terberat dalam hidup adalah antara apa yang anda tahu dengan apa yang anda rasakan. Apa yang anda tahu adalah tanggungjawab, apa yang anda rasakan adalah rasa cinta.”

Dan, beragam kisah pun meluncur dari pijakan kata: dilema. Bagaimana ia harus memilih, memilih, dan memilih. Dari kisah Bepe kecil, masuk timnas, hingga saat ia merasa harus mementingkan keluarga dalam hidup.

Not bad sebagai pemula

bepeDengan latihan cukup intens di bawah ‘nama besar’ Valent Jebret, penampilan perdana Bepe sebagai motivator atau pembicara publik tidak terlalu mengecewakan. Memang juga tak terlalu dahsyat. Sorry, penilaian ini terbatas saat saya baru menonton sampai episode SSB Pertama Bepe’ –karena yang dirilis baru sampai situ.

Guyonan atau ‘punch’ nya lumayan kena. Misalnya, soal apakah penonton di Gedung Film itu bisa berbahasa Inggris nggak sih. Atau saat ia bercerita susah menemukan lawan main bola karena kawan-kawannya lebih suka ‘nyeker’ dan alergi melihat Bepe bersepatu bola.

Menyebut nama Sekolah Sepak Bola bikinan ayahnya, dengan nama unik yakni SSB Hobby, fans Inter Milan dan Newcastle United ini mulai mencairkan suasana. Dari tegang menjadi tawa. Di sini keluarlah aksen-aksen medok ala pinggiran Semarang. Penampilan foto slide masa kecilnya bermain bola cukup ‘menolong’ membuat Bepe berimprovisasi.

Dalam video promo #BepeBicara yang juga dirilis Vidio, Bepe menegaskan bahwa motivator terbaik dalam hidupnya adalah dirinya sendiri. “Penting bagi kita mengenal diri sendiri. Sebuah keinginan yang besar dari setiap orang, akan bisa membuat orang tersebut berubah nasibnya,” papar mantan pemain EHC Norad Belanda dan Selangor FC Malaysia ini.

Bepe menegaskan agar setiap manusia berusaha untuk menentukan standar kesuksesan berdasarkan kriteria yang anda buat sendiri. “Kesuksesan bisa beragam artinya. Hal yang menurut saya sukses belum tentu di mata orang lain sukses. Begitu pula sebaliknya,” ungkapnya. Aduhai sekali kata-kata ini sebagai sebuah pernyataan orisinal dari seorang 36 tahun yang kenyang pengalaman di lapangan sekaligus kental berefleksi dalam tulisan dan perenungannya.

Dengan segala polesan dan kisah-kisah baru setiap penampilan, patut ditunggu performa Bepe selanjutnya. Bayangkan jika ia tur dari kota ke kota di Indonesia, bahkan mancanegara, dalam profesi barunya. Pagelaran pertama Bepe di Kuningan, Jakarta, terjadi pada H minus satu dimulainya kompetisi Indonesia Soccer Championship saat Persija melawat ke kandung Persipura di Papua. Dalam jumpa pers jelang Battle of Life, Bepe menyatakan jawaban apakah ia kembali bermain bola atau tidak akan diutarakan saat acara. Dan, akhirnya kita tahu, Bepe kembali ke Persija, selepas debut motivatornya sukses, juga seusai menyelesaikan kontrak main sepakbola mini di London.

Seandainya saja, Bepe memilih berkata, “Enough”, lalu ‘pensiun dini’ dari sepakbola. Dan, dengan rentang hidupnya yang masih panjang, ia berbagi kisah dari kota ke kota, dari panggung ke panggung, dari sekolah ke sekolah, dari video ke video. Dan gaya medoknya akan menuntun anak-anak muda Indonesia sebagai panduan yang tegas saat harus memilih pada keputusan sulit di jalan hidup masing-masing…

Leave a Reply

Your email address will not be published.