Liputan Tesalonica Harefa dari match turnamen sepak bola Piala AFF 2018 antara Indonesia vs Timor Leste sebagai tugas akhir mata kuliah Teknik Interview dan Reportase Universitas Multimedia Nusantara 2018/2019 punya kekuatan karena ada gambar dalam stadion.
Project UAS karya Tesalonica Harefa punya kekuatan karena, di antara susahnya membawa kamera di dalam stadion, ia bisa mengambil gambar suasana suporter di dalam tribun penonton Gelora Bung Karno. Keriuhan suporter yang diambilnya melalui ponsel menunjukkan ‘otak yang bekerja’ di tengah masalah. Tak masalah ada ‘jumping’ kualitas sedikit, tapi atmosfir suara dan visual jadi nilai tambah.
Sedikit masukan yakni sangat disayangkan saat wawancara narasumber wajah Tesalonica tak in frame. Selain itu, di akhir liputan ia menyebut kalimat, “Berikut informasi yang dapat saya sampaikan. Saya Tesalonica melaporkan dari GBK….” Seharusnya kata berikut ada di awal laporan, sementara kalau di akhir pakai kata, “Demikian”.
Tesalonica mengaku ia mengambil sudut pandang supporter seperti apa yang mereka harapkan dan apa saja keunikan yang ada di supporter timnas sebagai konsep liputannya.
“Sebelumnya saya mencoba melakukan riset mengenai pertandingan ini, lalu saya mencoba mencari-cari apa yang akan saya ambil sebagai angle, mencoba mencari spot yang bagus, mulai mencari narasumber yang baik dan bagus untuk dijadikan salah satu konsep yang saya buat,” urai Tesalonika yang dalam liputan ini berbekal kamera DSLR Canon 1300D, eksternal mic dan ponsel.
Keren, Tes!