Setelah tujuh bulan melewati masa kampanye, Jokowi kembali membagikan sepeda gratis pada masyarakat. Momen ‘Sepeda Jokowi Is Back’ ini berlangsung di acara Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Kabupaten Bangli pada 14 Juni 2019.
“Sekarang, habis pemilu, boleh memberi sepeda lagi. Dulu, tujuh bulan selama kampanye tidak boleh,” kata Jokowi di depan warga Bali sembari menekankan bahwa masa ‘pause’ berbagi sepeda karena mengikut peraturan dari Bawaslu.
Seperti biasa, Jokowi melempar pertanyaan kepada dua perwakilan untuk membacakan sila-sila dalam Pancasila. Perwakilan pertama, I Gusti Ngurah Adijaya yang berasal dari Kabupaten Tabanan, mengaku gemetar saat berdampingan dengan Jokowi.
“Ternyata benar, Pak. Gemetar di sini,” katanya langsung disambut gelak tawa dari para hadirin termasuk Jokowi sendiri yang kemudian membalas, “Tidak pecaya dibilangin.“
Selanjutnya, perwakilan kedua pun melakukan hal yang sama dengan sedikit terbata-bata dan dibantu oleh Jokowi dalam menyebutkan sila keempat dan kelima. Setelah menyebutkan Pancasila dengan lengkap, keduanya berhasil mendapatkan sepeda dan memberikan ucapan terima kasih kepada Jokowi.
“Ya, sama-sama,” balas Jokowi.
Walaupun pembagian sepeda itu bukan merupakan bentuk kampanye, melainkan sudah menjadi kebiasaan Jokowi bahkan sejak ia masih menjabat Wali Kota Solo, kegiatan ini terpaksa dihentikan untuk menghormati peraturan dari Bawaslu dan KPU mengingat statusnya sebagai calon presiden. Berbeda dengan kegiatan yang merupakan bagian dari program kerjanya seperti pemagian sertifikat tanah.
Melalui pembagian sepeda, terlihat jelas upaya Jokowi mendekatkan diri dengan rakyat. Dengan memberikan mereka sejumlah pertanyaan hingga yang paling sering yaitu menyebutkan pancasila, interaksi tersebut tatkala mendatangkan tawa dari para penonton.
Sepeda sebagai pilihan hadiah pun juga dapat menunjukkan karakter Jokowi yang sederhana dan merakyat. Secara nilai harganya tidak seberapa, tapi kesempatan untuk dapat bertatap muka dan bertukar candaan dengan orang nomer satu di Indonesia ini menghadirkan kesan tersendiri bagi penerimanya.
Mengapa Sepeda?
Dalam sebuah kesempatan kunjungan kerja di Batulicin, Kalimantan Selatan, Jokowi menjelaskan mengapa sepeda dipilih sebagai bentuk tanda mata dalam setiap pertemuannya dengan rakyat.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, bersepeda adalah salah satu cara termudah untuk menyesuaikan latihan dalam rutinitas harian, karena hal itu juga merupakan bentuk transportasi yang ramah lingkungan dan polusi, menghemat uang, membuat lingkungan menjadi lebih baik.
Transportasi sehari-hari dengan menggunakan sepeda, kata Jokowi, merupakan putusan yang terbaik. Itu karena kegiatan bersepeda bisa menyehatkan tubuh.
Alasan lain, karena sejak dulu Jokowi sangat gemar bersepeda.
“Mungkin ada yang bertanya, mengapa sepeda? Mengapa seorang Presiden senang membagi sepeda lewat kuis di setiap acara dan kunjungan? Mengapa bukan uang, televisi, atau telepon genggam?
Saya senang bersepeda sedari dulu.
Bersepeda itu mandiri dan bekerja keras. Kemajuan, kelajuan, juga kecepatan dihasilkan dari usaha sendiri, gerak tubuh sendiri, tanpa mesin atau dorongan tenaga orang lain. Seberapa cepat kita ingin sampai ke tujuan tergantung seberapa keras kita mengayuh.
Bersepeda itu gambaran kebersamaan dari anggota tubuh yang beragam bentuk, fungsi dan posisinya. Dengan mengayuh sepeda seluruh anggota badan bergerak dalam harmoni. Dua tungkai kaki mengayuh pedal seirama, mata memandang awas ke depan, tangan menggenggam kemudi seraya jari waspada menarik tuas rem.
Bersepeda itu bergerak maju dalam keseimbangan. Jika jalan menanjak, badan sedikit membungkuk. Jika berbelok ke kanan atau ke kiri, tubuh ikut menyelaraskan. Satu yang tetap, titik berat pesepeda selalu ada di tengah-tengah.
Bersepeda itu untuk semua orang, semua usia, lintas suku dan peradaban.
Lagipula, bersepeda itu sehat, baik buat lingkungan sekitar karena bebas polusi.
Pendeknya, bersepeda itu adalah bekerja keras dan mandiri, melaju dalam harmoni dan keseimbangan. Dan karena itulah, saya senang berbagi sepeda di setiap acara dan kunjungan.”
Jadi, mari bergembira dan dekat dengan pemimpin kita yang juga selalu berusaha dekat dengan rakyat.
Welcome Back, Sepeda Jokowi Is Back!
(JJO)
sebagaimana ditayangkan di
https://jokowidodo.app/post/detail/sepeda-jokowi-back