“Whatever you do, work heartily, as for the Lord and not for men,” itu kata Colossians 3:23.
Tiga tahun dan dua bulan setengah berada di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, kemarin kami berpose bareng. Foto terakhir sebagai sebuah tim, di taman tengah Istana. Di antara Istana Merdeka dan Istana Negara. Dipimpin Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purnawirawan Dr.Moeldoko.
Apapun,3,5 tahun ini pengalaman baru. Di jalur semi birokrat, di jalur politik. Tapi tetap saja, baik seperti di dunia jurnalistik, NGO, dosen maupun pekerjaan-pekerjaan lain sebelumnya, isi surat Paulus kepada jemaat di Kolose tadi jadi pegangan utama:
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
Sudah tak terhitung, anak dan isteri merengut, karena dalam liburan cuti Natal atau Lebaran, tetap saja posting, nge-twit sebagai admin akun twitter, facebook, dan website KSP. Juga melayani pesan-pesan di grup percakapan aplikasi ponsel.
Kerja, kerja, kerja. Karena yang diteladani dan jadi panutan adalah pekerja keras, malu dong kalau kita masuk dalam golongan orang-orang yang hanya terima transferan tanpa parameter pekerjaan dan pencapaian jelas.
Paramater dan pencapaiannya sudah jelas: Jokowi terpilih lagi, dengan suara lebih besar, tapi masih harus terus dikawal sampai tuntas!
Omong-omong soal ayat, kala menginjak rumput taman tengah Istana, tiba-tiba teringat Yosua 1:3 dan 9…
“ Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu … Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.”
SIR YES SIR, I’am ready, my Master, Siap prentah ke manapun tugas berikutnya…
