Ketua Umum PSSI M. Iriawan menunjuk tribun timur, tribun ekonomi di Stadion Siliwangi, Bandung.
“Dulu saya ada di sana,” kenangnya sambil tertawa riang.
Sebagai anak muda yang besar di Bandung, mantan Kapolda Jawa Barat ini tentu saja masuk dalam golongan bobotoh penggemar Persib. Kala itu.
“Saya sebenarnya punya tiket VIP, tapi gak.. saya maunya ada di tribun (ekonomi). Bisa teriak-teriak dengan puas,” ungkap jenderal bintang tiga kelahiran 31 Maret 1962 ini.
Siliwangi memang bukan sembarang stadion. Begitu banyak memori tersimpan di sini. Bicara Persib Bandung di era perserikatan, Siliwangilah tempatnya. Jauh sebelum Si Jalak Harupat Soreang berdiri pada 2005, atau Gelora Bandung Lautan Api Gedebage dibangun untuk PON 2016.
Persib Bandung, lima kali juara Perserikatan, ditambah dua gelar juara era Liga Indonesia, kala bond Perserikatan dilebur dengan Galatama.
Sobur, Boyke Adam, Yudi Guntara, Sutiono, Adjat Sudrajat, Robby dan Roy Darwis, Yusuf Bachtiar, Adeng Hudaya, Sukowiyono, Iwan Sunarya, Sujana, Yaris Riyadi, dan nama-nama legendaris lain, lahir dan besar dari Siliwangi, stadion yang berada di pusat kota ‘Parijs van Java’.
Saat sore itu PSSI menginspeksi Siliwangi sebagai kandidat lapangan latihan Piala Dunia U-20 2021, stadion berkapasitas 15 ribu di Jalan Lombok ini masih menyisakan tuah kebesarannya. Dua kesebelasan tengah berlaga eksebisi. Sebuah klub bola dari perusahaan asal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, melawan tim Bandung Selebriti. Di sela-sela laga santuy itu, kedua tim bersuka-hati berpose bersama sang Ketua Umum PSSI.
Siliwangi, harummu masih semerbak mewangi. Seperti masuk ke dalam lorong waktu mundur ke arah kejayaan sepakbola kita di tahun 1970-an hingga 1990-an. Mari bangkitkan kembali semangat itu.
PSSI Jaya! Indonesia Nu Aing! Timnas Indonesia itu Punya Saya!